Pulihkan Keadaan Akibat Konflik Senjata, Keuskupan Timika Akan Tahbiskan Imam Baru di Bilogai Intan Jaya

4 Oktober 2021, 10:28 WIB
Tampak sejumlah masyarakat Bilogai Papua yang begitu antusias jelang acara tahbisan imam baru di Gereja St. .Michael Bilogai /Akun FB Kellyx's Cleo Sondex's

 

PORTAL PAPUA BARAT - Keuskupan Timika merencanakan tahbisan imam barunya di daerah yang baru-baru ini terjadi konflik senjata yakni di Bilogai, Intan Jaya, Papua.

Hal ini sebagai upaya untuk memulihkan keadaan yang carut-marut di wilayah Bilogai, Intan Jaya akibat konflik senjata yang terjadi antara aparat TNI-Polri dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) wilayah pegunungan.

Sebagaimana dikutip dari postingan akun Facebook (FB) Kellyx's Cleo Sondex's, pemimpin Gereja Keuskupan Timika, Pater Marthen Kuayo, Pr, sebagai Administrator Diosesan, merencanakan tahbisan imam baru di Paroki Bilogai yg baru-baru ini terjadi konflik bersenjata.

Dalam postingan akun Kellyx's Cleo Sondex's yang diunggah pada 11 September 2021 lalu, dijelaskan bahwa Pater Marthen mengetahui bahwa umatnya sedang mengalami trauma dan tekanan batin yang luar biasa.

Oleh sebab itu, acara tahbisan imam baru ini menjadi momen dan kesempatan untuk memulihkan keadaan yg sedang sakit, membawa semangat bagi yang putus asa, dan membawa pesan perdamaian di tengah konflik bersenjata.

Tahbisan imam baru tersebut direncanakan akan digelar pada 12 Oktober 2021 mendatang di Gereja Paroki St. Michael Bilogai, Intan Jaya, Papua.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya bahwa pada bulan Februari terjadi kontak senjata antara TNI-Polri dengan KKB yang membuat eskalasi keamanan di wilayah Bilogai, Intan Jaya meningkat tajam.

Belum lagi, yang menjadi korban dalam kontak senjata tersebut tidaklah sedikit, baik dari kalangan aparat TNI-Polri, KKB maupun warga sipil yang tidak bersalah.

Eskalasi keamanan yang meningkat ini, tentu saja membuat masyarakat di Intan Jaya menjadi panik dan takut bahkan mengalami traumatis.

Sehingga, tidak sedikit masyarakat Intan Jaya yang memilih untuk mengungsi atau keluar dari daerah rawan konflik tersebut.***

Editor: Elvis Romario

Tags

Terkini

Terpopuler