Network
PORTAL PAPUA BARAT - Sejumlah warga di Desa Rumadian, Distrik Manyeuw, Kabupaten Maluku Tenggara, melakukan aksi protes dengan merusak kantor Desa Rumadian serta penyerangan rumah kepala desa pada Senin, 13 September 2021 kemarin.
Kepala Desa Rumadian Amandus Ari Watratan menuturkan kejadian tersebut berawal ketika ada sekelompok warga Ohoi Rumadian mendatangi Camat Manyeuw, Natalia CH. Watratan untuk mempertanyakan permasalahan pencairan dana ADO, DD, dan penyaluran BLT.
Baca Juga: Kemendikbud Ristek Tegaskan Hasil Tes PPPK Formasi Guru Tidak Ada Rekayasa Nilai
“Seharusnya camat sebagai kepala wilayah, tidak boleh mengambil langkah sepihak, tanpa berkoordinasi dengan saya, sebagai Kepala Ohoi Rumadian, apalagi berdasarkan informasi camat langsung menghubungi pihak bank untuk mempertanyakan, proses pencairan dana tersebut,” kata Amandus dengan nada kesal, saat diwawancarai media Portal Papua Barat, Selasa, 14 September 2021.
Amandus mengaku proses dana ADO memang sudah dicairkan akan tetapi belum dibagikan. Sementara untuk DD dan BLT di rencanakan akan disalurkan pada hari Rabu, 15 September 2021.
Baca Juga: Jelang Gelaran PON XX Papua, Pemerhati Olahraga: Media Massa Punya Peran Penting
“Untuk dana ADO, saya masih belum membagikan karena, perangkat desa malas untuk melaksanakan tugas. Akan tetapi semuanya akan dibagikan dan disalurkan bersama dengan DD dan BLT pada rabu nanti, yang juga disaksikan langsung oleh dinas terkait,” terangnya.
Amandus juga membeberkan bahwa warga berpikir semua dana itu telah habis terpakai sehingga emosi warga tidak dapat terbendung, sehingga rumah pribadinya dan kantor desa diserang dan dirusaki warga.
Lebih lanjut, Amandus menuturkan tindakan tidak etis masyarakat itu akibat terprovokasi oleh ucapan camat.
