Pangkodap XV Ngalum Kupel TPN PB Pimpinan Lamek Taplo Nyatakan Perang

- 19 September 2021, 11:09 WIB
Tampak Lamek Taplo saat hendak melakukan peryataan sikap didampingi puluhan anggota TPN PB/OPM di Pegungan Bintang.
Tampak Lamek Taplo saat hendak melakukan peryataan sikap didampingi puluhan anggota TPN PB/OPM di Pegungan Bintang. /Screenshot Youtube Bin Dumky.

PORTAL PAPUA BARAT – Panglima Komandan Daerah Papua XV Pegunungan Bintang (Pangkodap XV Ngalum Kupel) Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), menyatakan perang terhadap seluruh elemen Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Brigadir Jendral (Brigjen) Lamek Alipki Taplo, melalui video TPNPB yang diunggah oleh akun youtube, Bin Dumky, Sabtu 19 September 2021.

Baca Juga: Upaya Pecat Ronald Koeman, Dewan Barcelona Justru dalam Situasi Dilematis

Dalam video yang beredar luas, tampak Pangkodap XV Ngalum Kupel, Brigjen Lamek Alipki Taplo menyatakan sikap mereka untuk perang didampingi oleh puluhan prajurit anggota TPNPB/OPM di Pegunungan Bintang.

Dalam pernyataan sikapnya, Lamek menantang keras adanya pembangunan apapun oleh pihak pemerintahan Indonesia dan Bupati setempat. Selain itu ia juga menantang kelompoknya dinyatakan sebagai teroris atau illegal.

Baca Juga: Pasca Kontak Senjata dengan Satgas Madago Raya, Pimpinan MIT Ali Kalora Dikabarkan Tewas

“Pangkodap XV Ngalum Kupel, Brigjen Lamek Taplo, kepala perang, serta prajurit anggota TPN PB siap lawan dan siap perang untuk pembebasan tanah Kolonial NKRI, bahwa dari Bupati sampai LMD apabila satu amunisi atau satu peluru yang saya saya keluar, romobongan kami kasih keluar, tidak boleh nyatakan teroris dan illegal," kata Lamek.

Ia juga mengatakan bahwa sebagai Pangkodap XV Ngalum Kupel yang lahir dari 6171, menyatakan perang sampai Papua Merdeka. Bupati atau siapapun dilarang keras untuk mengatakan bahwa pasukannya lapar dan meminta makan.

“Saya sebagai pangkodap XV Naglum Kupel lahir dari 6171, jadi siapapun Bupati atau siapapun, apabila saya perang tidak boleh katakan, dia itu minta makan atau minta minum, tidak bisa saya tuntut Papua merdeka,” kata Lamek.

Halaman:

Editor: Rafael Fautngiljanan


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah