Network
PORTAL PAPUA BARAT - Masyarakat adat di wilayah Distrik Fef menggelar aksi dukungan terhadap dua terduga kasus korupsi pengadaan puskesmas keliling (pusling) perairan Kabupaten Tambrauw pada Senin, 8 November 2021 pagi, di depan kantor dinas kesehatan Kabupaten Tambrauw.
Dalam aksi dukungan tersebut, masyarakat adat meminta agar dua terduga kasus korupsi pusling Tambrauw tahun anggaran 2016, atas nama Petrus Titit (PT) dan Oktovianus Bofra (OB) dapat segera dibebaskan dan prosedur hukum harus dipercepat.
Baca Juga: Jangan Salah Kaprah Dalam Memahami Self Love dan Selfish Terkait Mencintai Diri Sendiri
Selain itu, masyarakat adat juga meminta agar pemerintah daerah (pemda) kabupaten Tambrauw harus turut bertanggung jawab atas kasus korupsi yang menimpa PT dan OB.
"Hari ini, sebagai dukungan penuh terhadap dua terduga kasus pusling Tambrauw, kami melakukan aksi dukungan. Kami minta supaya proses hukum harus dipercepat. Selain itu, kami juga minta agar pemda Tambrauw tidak tinggal diam, tetapi harus ikut bertanggung jawab terhadap kasus tersebut," kata salah satu koordinator aksi, Kartesius Bofra.
Baca Juga: Tidak Hanya Raih Emas, Atlet Papua Dapiel Bayake Berhasil Pecahkan Rekor Nasional
"Kami, masyarakat adat di Fef, akan terus mengawal kasus ini supaya bisa dipercepat hingga persidangan di Tipikor Manokwari," tambah Kartesius.
Permintaan masyarakat adat tersebut tentu bukan tanpa alasan. Pasalnya, dua terduga kasus korupsi pusling Tambrauw, PT dan OB merupakan anak pribumi atau asli Tambrauw yang juga menjabat sebagai pejabat publik atau ASN.
Baca Juga: Moon Jae-in Minta Paus Fransiskus Lakukan Kunjungan ke Korea Utara
