Network
PORTAL PAPUA BARAT - Untuk kedua kalinya, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in meminta Paus Fransiskus untuk mengunjungi Korea Utara. Beliau berharap bahwa dengan kunjungan Paus Fransiskus, perdamaian di Senanjung Korea bisa terwujud.
Permintaannya itu disampaikan saat sedang berlangsung pertemuan di Vatikan pekan lalu. Namun, kedatangan Paus di situasi sekarang yang sangatlah tidak mungkin sebagaimana diungkapkan oleh juru bicara Cheong Wa Dae, Selasa (2/11).
“Paus berasal dari Argentina, yang merupakan negara yang hangat, jadi pemahaman saya adalah sulit baginya untuk bepergian di musim dingin,” kata Cheong Wa Dae melalui telepon dari Eropa kepada radio KBS.
Baca Juga: Jangan Salah Kaprah Dalam Memahami Self Love dan Selfish Terkait Mencintai Diri Sendiri
Cheong Wa Dae yang tengah menemani Moon di Vatikan saat itu menuturkan bahwa sebenarnya permintaan Moon kepada Paus juga untuk memastikan adanya kunjungan kepausan ke negara tersebut. Mengingat Korea Utara belum pernah dikunjungi oleh Paus manapun.
“Kunjungan ke Korea Utara oleh Paus, yang terus-menerus berdoa untuk perdamaian di Semenanjung Korea, bukanlah peristiwa (publisitas) tetapi tindakan mulia dalam dirinya sendiri,” kata juru bicara itu sebagaimana dikutip Portal Papua Barat, Sabtu (6/11).
Sebelumnya, sempat muncul spekulasi bahwa pemerintah sengaja menggunakan kunjungan kepausan untuk menarik Korea Utara ke meja negosiasi.
Baca Juga: Tidak Lagi Menyalurkan BPUM di Tahun 2022, PNM: Salurkan Bantuan Non Tunai Berjumlah Rp2 Triliun
Berkaitan dengan hal itu, juru bicara menjelaskan yang sesungguhnya bahwa kedatangan Paus ke Korea Utara murni hanya kunjungan kepausan yang sekalian Moon menitipkan pesan penting kepada Paus Fransiskus.
