PAPUA BARAT – Intensitas pengeboman terhadap Gaza khususnya di bagian utara wilayah tersebut semakin tinggi. Hal ini disebabkan oleh penggempuran Israel yang semakin menggila.
Diketahui, hingga saat ini, Israel terus menggempur Gaza tak henti-hentinya. Penggempuran itu merupakan upaya balasan terhadap pengeboman brutal yang dilakukan Hamas pada beberapa pekan lalu yang menyebabkan 1.300 warga Israel harus tewas.
Baca Juga: PNS Bisa Beristri Banyak, Simak Syarat dan Ketentuannya
Belum lama ini, bencana besar menghantui rumah sakit di Gaza, Palestina. Para dokter di bangsal bersalin Rumah Sakit Al-Shifa Gaza berjuang supaya mendapatkan bahan bakar serta obat-obatan bagi bayi yang baru lahir.
Bayi-bayi itu dihantui bencana besar, mereka bisa meninggal dunia dalam hitungan menit bila inkubator kehabisan daya. Dokter di bangsal bersalin Rumah Sakit Al-Shifa, dr. Nasser Bulbul, meminta pada siapa saja untuk mengirim obat yang dibutuhkan pihaknya.
Baca Juga: Meningkat Drastis, Palestina Perkirakan Korban Tewas Capai 3.300 Jiwa
"Atau kami akan menghadapi bencana besar," tutur dia menegaskan, seperti dilaporkan Reuters.
Dia juga mengungkapkan kondisi bila listrik di rumah sakit itu padam. "Di bangsal dengan 55 bayi ini, kami akan kehilangan mereka semua jika listrik tidak menyala selama 5 menit."
Juru bicara militer mengatakan, pasukan darat Israel sedang memperluas operasi di wilayah itu. Jalur Gaza mengalami pemadaman komunikasi total sehingga warga Palestina yang terkepung, terputus dari dunia luar.