Bertolak dari Realitas Fakta, Dewan Gereja Papua Sebut Pemerintah Atasi Konflik di Papua dengan Kekerasan

- 27 November 2021, 13:34 WIB
Dewan Gereja Papua saat jumpa pers di Jayapura, Kamis, 25 November 2021.
Dewan Gereja Papua saat jumpa pers di Jayapura, Kamis, 25 November 2021. /Tangkapan layar YouTube Media Fakta WesPa

 

PORTAL PAPUA BARAT - Bertolak dari realitas fakta yang terjadi pada masa lalu maupun baru-baru ini, Dewan Gereja Papua menyebut pemerintah Indonesia masih cenderung menggunakan kekerasan dalam menangani konflik bersenjata di Papua.

Melansir Antara, tudingan tersebut disampaikan Dewan Gereja Papua melalui
'Seruan Moral' yang disampaikan di Kabupaten Jayapura pada Kamis 25 November 2021.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Papua Kuartal III 2021 Tertinggi di Indonesia, BI Tekankan Digitalisasi

Dewan Gereja Papua tersebut terdiri dari para pimpinan empat gereja terbesar di Tanah Papua, yaitu Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua, Gereja-gereja Babtis West Papua, Gereja Injili di Indonesia (GIDI) , dan Gereja Kemah Injil (Kingmi) di Tanah Papua . 

Dalam jumpa pers tersebut, salah satu anggota Dewan Gereja Papua, Pendeta Benny Giay menyampaikan bahwa tudingan tersebut bertolak dari pengalaman penanganan konflik di tanah Papua di masa lalu dan kondisi dalam beberapa waktu terakhir, terlebih khusus konflik yang terjadi di enam kabupaten di Provinsi Papua.

Baca Juga: Tingkatkan Strategi Penanganan Papua, Panglima TNI dan Kapolri akan Melawat ke Papua Minggu Depan

Keenam kabupaten yang dimaksudkan yakni Kabupaten Intan Jaya, Pegunungan Bintang, Nduga, Yahukimo, Puncak, dan Maybrat.

"Bertolak dari pengalaman masa lalu dan fakta-fakta terbaru ini, kami menyimpulkan bahwa pemerintah Indonesia masih memilih jalan kekerasan dalam menghadapi konflik Papua," ungkap Pendeta Benny dalam Seruan Moral Dewan Gereja Papua.

Halaman:

Editor: Elvis Romario

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah