YM2P Lakukan Mulok Sekolah Konservasi di SD Negeri Bamus Waiman, Simak Kesan Peserta Giat Konservasi

- 28 Juli 2022, 12:04 WIB
Tampak seluruh peserta kegiatan dan tim sekolah konservasi tambrauw melakukan foto bersama
Tampak seluruh peserta kegiatan dan tim sekolah konservasi tambrauw melakukan foto bersama /Rafael Fautngiljanan/Portal Papua Barat

PORTAL PAPUA BARAT - Puluhan siswa-siswi dari Sekolah Dasar (SD) Negeri Bamus Waiman dari kelas 1 hingga kelas 6 mengikuti kegiatan sosialisasi muatan lokal (Mulok) Sekolah Konservasi Tambrauw yang dilakukan oleh Yayasan Mange-Mange Papua (YM2P) bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Tambrauw.

Kegiatan tersebut berlangsung di gedung sekolah SD Negeri Bamus Waiman. Para guru dan siswa terlibat aktif selama kegiatan berlangsung.

 “Kita memang sudah perduli terhadap alam Papua secara keseluruhan. Tetapi, secara khusus bertumpu pada deklarasi yang telah dilakukan oleh Mantan Bupati Tambrauw, bapak Gabriel Assem terkait dengan Perda no 5 tahun 2018 tentang kabupaten tambrauw sebagai kabupaten konservasi hukum dan adat. Maka, sebagai mitra, kami Yayasan Mange-Mange Papua melihat peluang besar, yang mana alam ini harus tetap terjaga kelestariannya terus menerus,” ungkap Direktur Yayasan Mange-Mange Papua, Yakobus Bob Nebore, pada Portal Papua Barat, Rabu 27 Juli 2022.

Baca Juga: Puluhan Siswa-Siswi SD dan SMP di Bamus Bama Ikut Giat Sekolah Konservasi Tambrauw, Simak Liputannya

Sebagai penanggung jawab Sekolah Konservasi Tambrauw, Yakobus mengatakan bahwa sebagai mitra lokal mereka,  generasi muda masa depan yang menjaga alam dan kelestariannya harus di mulai dari anak-anak.

Melalui pendidikan formal dan non formal yang sudah dijalankan di sekolah-sekolah di Kabupaten tambrauw, Yabobus berharap agar para generasi muda dapat mengerti tentang potensi alam yang menjadi sumber pendapatan juga sumber kehidupan baik dari ekologi, biologi, dan ekonomi.

“Output lain ialah untuk menambah wawasan atau pengetahuan, bagaimana mereka (peserta didik-red) bisa menjaga kelanjutan pelestarian alam Tambrauw untuk masa depan mereka dan generasi yang akan datang,” ungkapnya.

Baca Juga: Pembukaan Turnamen Futsal Fef Telah Berlangsung, Begini Skor 3 Partai yang Telah Bertanding

Dengan adanya kegiatan ini, Yakobus berharap agar Pemerintah Daerah tetap mendukung para guru, dan para mitra yang bersinergi bersama memajukan Kabupaten Tambrauw ke masa sekarang dan yang akan datang.

Dalam melaksanakan giatnya, Yakobus mengaku bahwa Kepala Sekolah, para Guru, dan peserta didik sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.

kegiatan yang dilakukan sekolah konservasi tambrauw
kegiatan yang dilakukan sekolah konservasi tambrauw

“Sangat antusias terutama siswa-siswi, guru-guru, dan kepala sekolah. Mereka tahu nama konservasi, namun selama ini mereka tidak pernah mendapatkan sosialisasi secara langsung, seperti apa yang kita dapati dari maksud kegiatan konservasi itu sendiri,” katanya.

Baca Juga: Turnamen Futsal Perdana Fef Cup 1 di Fef, Dimana KNPI Tambrauw ?

Menurutnya, peserta kegiatan sosialisasi Sekolah Konservasi Tambrauw sangat senang sekali dengan adanya YM2P yang datang dengan wadah atau suatu sekolah. Secara umum peserta merasa bahwa hal ini adalah sesuatu ingin mereka tahu lebih dan untuk dilatih apa saja kegiatan-kegiatan yang masuk dalam kegiatan konservasi.

“Bagaimana konservasi itu mengembalikan penjagaan lingkungan yang kita kelola untuk sebuah pemanfaatan.  Selain itu, konservasi itu mengembalikan jati dirinya sebagai alam yang harus dijaga sebagai ayah dan ibu,” ungkapnya.

Dari kegiatan ini, Yabobus mengharapkan agar dengan kehadiran Sekolah Konservasi Tambrauw,  guru dan siswa dapat menjaga alam lingkungan tempat tinggal khususnya di Bamus Waiman.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo Hari Ini Selasa, 19 Juli 2022: Emosional Boleh, Tetapi Jangan Brutal

“Konsep penjagaan melalui perlindungan itu melalui sosialisasi sederhana yang di pahami oleh anak-anak sejak di bangku sekolah dasar,”tukasnya.

Saat ditemui media, Kepala Sekolah SD Negeri Bamus Waiman, Anolda Selvina Yesnath, S.Pd sangat berterima kasih kepada Sekolah Konservasi Tambrauw yang sudah melakukan sosialisasi giat konservasi di SD Negeri Bamus Waiman.

“Harapan saya, semoga kegiatan Sekolah Konservasi Tambrauw  ini tetap dilakukan secara terus menerus sehingga tingkat pemahaman peserta didik dan para guru dapat terus di asa dalam hal ini mengenai perlindungan, penjagaan dan pelestarian alam sekitar kita khususnya di Bamus Waiman ini,”ungkapnya.  

Baca Juga: Bahas Profesi Hijau, Mahasiswa UKDW Lolos Pendanaan di Ajang IESCO 2022

Anolda mengatakan, saat ini banyak kalangan yang belum mengerti tentang apa itu kegiatan konservasi yang sebenarnya sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Ia berharap dengan adanya kegiatan ini, perlu adanya pemahaman bahwa hutan sangat penting bagi kehidupan maskarakat. Sehingga, hal ini harus tertanam di benak anak sejak usia sekolah dasar.

“Sekolah Konservasi Tambrauw perlu dilakukan ke seluruh sekolah-sekolah dasar yang ada di Kabupaten Tambrauw, karena kita melihat bahwa Kabupaten Tambrauw adalah kabupaten konservasi dan hutan sangat penting bagi kehidupan masyarakat Kabupaten Tambrauw khususnya yang ada di Bamus Waiman,”katanya.

Ia menambahkan, perlu menanamkan hal ini lebih mendalam di dunia pendidikan, supaya peserta didik bisa memberikan pengetahuan yang mereka dapat ke orang tua mereka dan hal tersebut bisa diterapkan dalam kehidupan mereka.

Selain itu, salah satu guru SD Negeri Bamus Waiman, Marta Marselina Mofu, S.Pd.K  mengaku sangat berterima kasih kepada pemerintah Kabupaten Tambrauw yang bekerja sama dengan Yayasan Mange-Mange Papua.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus Hari Ini Senin, 18 Juli 2022: Maju Terus Raih Impian Anda, Jangan Malas

“Kegiatan hari ini merupakan kegiatan yang sangat luar biasa, dalam artian kita selama ini tinggal di tempat ini, kita tidak tahu bahwa tempat yang kita tinggal itu harus kita jaga. Bukan hanya tempatnya saja, namun juga hewan dan tumbuhan,”tuturnya.

Katanya, karena berada di wilayah pegunungan, maka, salah satu hewan yang sangat luar biasa ada di Kabupaten ini ialah Burung Cendrawasih. Menurutnya, Burung ini harus dijaga, karena selama ini banyak orang dengan sengaja datang menangkap, membunuh, dan membawa pergi demi kepentingan mereka masing-masing.

“Tapi pada hari ini, dengan adanya kegiatan ini, kita dapat mengerti bahwa burung ini harus kita lindungi supaya tidak punah. Harapan saya adalah semoga kegiatan yang dilakukan Sekolah Konservasi Tambrauw tidak sampai disini saja. Harus terus dilakukan di tiap sekolah sehingga anak-anak kita akan tetap menjaga dan melestarikannya,”ungkapnya.

“Sehingga apa yang dikatakan oleh mantan Bupati Kabupaten Tambrauw bahwa kabupaten ini adalah Kabupaten Konservasi, jadi harapan saya cuma satu, semoga kegiatan ini tetap berlanjut dan tidak berhenti disini,”tukasnya.

Baca Juga: Bukannya Menyayangi, Seorang Ayah di Tangerang Tega Memperkosa Anak Kandungnya Sendiri

Sementara itu, salah seorang siswa SD Negeri Bamus Waiman, Marten Saa, mengaku sangat berterima kasih karena Sekolah Konservasi Tambrauw  telah memberikan materi berupa pelajaran yang sangat enak diikuti dan mudah dipahami. Oleh sebab itu ia berharap semoga apa yang sudah diberikan tetap akan diterapkan dalam kehidupan nyata mereka sehari-hari.

“Pembelajarannya sangat enak. Harapan saya semoga saya, dan teman-teman terus menjaga hutan, hewan dan tumbuhan dengan baik untuk kehidupan kami semua ke depan,” pungkasnya.***

Editor: Rafael Fautngilyanan


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah