Gelar Festival Kopi dan Gebyar Kemerdekaan RI di Jayapura, Kominfo Berharap Bisa Dorong UMKM

- 24 Agustus 2022, 22:34 WIB
Gelar Festival Kopi dan Gebyar Kemerdekaan Republik Indonesia pada Selasa, 23 Agustus 2022 di Gedung Olahraga Cenderawasih, Papua
Gelar Festival Kopi dan Gebyar Kemerdekaan Republik Indonesia pada Selasa, 23 Agustus 2022 di Gedung Olahraga Cenderawasih, Papua /

PORTAL PAPUA BARAT — Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Komunikasi Politik Philip Gobang  mengatakan adanya Gelar Festival Kopi dan Gebyar Kemerdekaan RI bisa mendorong UMKM terus maju, sesuai dengan perkembangan zaman.

"Kalau mereka (UMKM) bisa memastikan dirinya masuk ke digital, kekuatan ekonomi digital Indonesia pada masa depan akan besar sekali, toh,” ungkap Philip Gobang yang dikutip Portal Papua Barat dari Antara, Rabu, 24 Agustus 2022.

Saat ini, menurut Phillip kekuatan ekonomi nasional Indonesia itu justru masih ada di koperasi dan UMKM, yang menopang lebih dari 60 persen perekonomian nasional.

Baca Juga: Lomba Masak ‘Adu Rasa Kreasi Sukun’ Undang Chef Juna

Sekedar informasi, Festival Kopi dan Gebyar Kemerdekaan Republik Indonesia ini adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh Komunikasi dan Informatika Bidang Komunikasi dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua untuk terlibat dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

Kementerian Komunikasi dan Informatika, kata Phillip, mendukung dengan mendirikan fondasi perekonomian digital dengan membangun infrastruktur digital.

Sampai saat ini, berdasarkan data dari aptika.kominfo.go.id, sudah lebih dari 5.000 menara base transceiver station (BTS) yang telah dibangun di Papua.

Baca Juga: Dukung Program Ketahanan Pangan, Kodim Yahukimo Dampingi Petani Tanam Padi

Sampai saat ini, berdasarkan data dari aptika.kominfo.go.id, sudah lebih dari 5.000 menara base transceiver station (BTS) yang telah dibangun di Papua.

Ia menjelaskan bahwa BTS adalah sebuah infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara peranti komunikasi (seperti telepon seluler) dan jaringan operator penyedia jaringan internet.

Menurut Phillip, membangun infrastruktur digital di Papua ini mempunyai tantangan (risiko) yang tidak kecil. Pertama, dari segi geografis di Papua ada gunung dan lembah, serta jaraknya jauh sehingga sarana transportasi andalan di sana masih melalui udara. Kedua, dari segi keamanan juga masih mengalami tantangan.

Baca Juga: Diduga Korban Penganiayaan oleh Brimob, Keluarga Anggota TNI AD Ini Datangi Mapolres Jayawijaya

Namun, karena Presiden Republik Indonesia Joko Widodo memerintahkan pembangunan infrastruktur digital itu untuk tetap berlanjut, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika memastikan di wilayah Papua, Papua Barat, dan seluruh provinsi yang ada di Pulau Papua dalam 2 tahun ke depan mesti bisa terhubung dengan jaringan internet.

Pada tahun 2023, Kementerian Komunikasi dan Informatika juga berkeinginan mengorbitkan Satelit Republik Indonesia (Satria) agar akses internet pada masa yang akan datang bisa langsung terhubung lewat satelit.

"Satria itu satelit milik pemerintah, ya, punya pemerintah, dan dia tentu kerja samanya dengan mitra operator seluler yang selama ini sudah ada di Indonesia, ya, termasuk swasta yang sudah kita kenal," ujar Phillip.

Baca Juga: Dorong UMKM di Temanggung, Pemkab Gelar Festival Wiwit Tembakau dan Kopi

Adapun satelit pengendali utamanya di bumi disiapkan di kawasan Cikarang, Jawa Barat. Sementara itu, 11 kota juga disiapkan untuk memiliki stasiun pengendali yang lebih kecil.

Apabila infrastruktur-infrastruktur digital itu selesai dibangun, kata dia, ekonomi akan memerlukan penggerak untuk memiliki kekuatan yang lebih besar.

Karena dengan investasi yang besar dari pemerintah maupun operator (swasta) untuk menyediakan infrastruktur digital, baik yang di darat melalui BTS atau kabel fiber optik maupun di udara melalui satelit, harus dapat dipastikan ekosistem digital juga dapat bertumbuh dengan baik di Indonesia untuk memanfaatkan infrastruktur itu.

Baca Juga: Ikut Judi Online, Sopir Angkot di Jatinegara Ditangkap Polisi

"Investasi yang begitu besar agar akses internet berbasis 4G misalnya yang dibangun sekarang. Kalau itu tidak dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi sosial ekonomi masyarakat, bisa menjadi sia-sia infrastruktur itu," ucap Phillip.

Oleh karena itu, Gernas BBI dan kegiatan lainnya untuk mendorong UMKM masuk ke dalam ekosistem digital menjadi sangat penting. Supaya pembangunan infrastruktur digital yang dicanangkan nanti tidak menjadi sia-sia.

Kegiatan seperti Gernas BBI penting untuk mencerahkan masyarakat tentang bagaimana cara yang benar untuk memanfaatkan infrastruktur digital tersebut, yaitu mereka harus menumbuhkan usaha-usaha ekonomi kreatifnya melalui ekosistem digital.***

 

Editor: Tito Suroso


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah