PORTAL PAPUA BARAT - Suksesnya Real Madrid menjuarai Liga Champions (UCL) setelah berhasil menundukkan Liverpool di Paris pada Minggu dini hari tadi, membuktikan bahwa Real Madrid memiliki pemain-pemain yang berkualitas serta bermental juara.
Hal ini tentu saja menjadi salah satu pembuktian bahwa tanpa bergabungnya penyerang Paris St Germain (PSG), Kylian Mbappe, Real Madrid tetap mampu menjuarai Liga Champions.
Melansir Antara, Presiden Real Madrid, Florentino Perez menegaskan bahwa Mbappe sudah tidak berada dalam pikiran klub saat ini apalagi mereka telah berhasil memenangkan trofi Liga Champions.
Baca Juga: Jadwal Acara TV ONE Hari ini Minggu, 29 Mei 2022: Tonton ‘Damai Indonesiaku’
Perez mengungkapkan bahwa Real Madrid tidak lagi memikirkan Mbappe saat mereka merayakan mahkota Piala Eropa ke-14.
Sebelumnya, Mbappe diperkirakan akan pindah ke ibu kota Spanyol dan bergabung dengan Real Madrid tetapi rupanya ia lebih memilih menandatangani perpanjangan kontrak hingga 2025 di PSG pada pekan lalu dalam putar balik yang dramatis.
Tentu saja, keputusan Mbappe tersebut adalah keputusan yang menjengkelkan banyak pemain dan penggemar Real Madrid.
Tanpa Mbappe, jelas Perez, Real Madrid akan terus bekerja dan memiliki pemain-pemain terbaik.
"Real Madrid akan selalu terus bekerja untuk mempunyai pemain-pemain terbaik, tapi hari ini Mbappe sudah dilupakan," kata Perez kepada reporter yang dikutip dari Antara, Minggu, 29 Mei 2022.
"Tidak ada yang terjadi, Real Madrid telah mengalami musim yang sempurna dan itu adalah masalah yang terlupakan, hanya ada pesta Real Madrid," lanjutnya.
Baca Juga: Berhasil Cetak Gol, Carlos Fortes Bawa PSIS Menangkan Laga Uji Coba Lawan PSM
Pilihan Mbappe untuk tetap berada di klub juara Prancis itu telah memicu perang kata-kata antara pihak-pihak yang terlibat setelah presiden LaLiga Javier Tebas mengatakan mereka akan mengajukan keluhan terhadap PSG ke UEFA karena kesepakatan itu "menyerang stabilitas ekonomi" dari permainan Eropa tersebut.
Presiden Ligue 1 Vincent Labrune menyerang balik kepada Tebas pada Kamis, mengatakan penghinaan tentang liga Prancis dan para pemainnya adalah "tidak bisa diterima".***