Timnas Bulu Tangkis Indonesia Membatalkan Kikutsertaan Kejuaraan Dunia 2021 di Spanyol

- 9 Desember 2021, 10:43 WIB
Potret ganda campuran Indonesia, Praveen/Melati saat berlaga di All England
Potret ganda campuran Indonesia, Praveen/Melati saat berlaga di All England /Instagram.com /@badmintonphoto_official

PORTAL PAPUA BARAT - Timnas bulu tangkis Indonesia membatalkan keikutsertaan turnamen Kejuaraan Dunia 2021 yang nantinya akan diselenggarakan di Huelva, Spanyol pada 12-19 Desember mendatang.

Penyebabnya tidak lain karena adanya virus varian baru dari Covid-19, yakni Omicron yang telah menyebar dengan cepat di seluruh dunia.

Keputusan tersebut diungkapkan oleh Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta serta juga telah disetujui oleh Ketua Umum PP PBSI, Agung Firman Sampurna yang mengingatkan keamanan dan kesehatan para atlet bulu tangkis Indonesia adalah prioritas utama.

Baca Juga: Serial Netflix Squid Game Masuk 3 Nominasi di Perhelatan Critics Choice Awards

“Keputusan menarik diri tim bulu tangkis Indonesia dari kejuaraan dunia ini sudah disetujui oleh Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna,” ungkap Alex Tirta seperti yang dikutip Portal Papua Barat dari Antara, Kamis.

Sebelumnya, keputusan yang diambil oleh Ketua Umum PP PBSI ini juga telah didiskusikan dengan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Rionnya Mainaky juga dengan pelatih, dan pengurus, serta para atlet bulu tangkis lainnya yang akan mengikuti turnamen Kejuaraan Dunia 2021 tersebut.

Dari dari beberapa elemen yang terlibat tersebut, Rionnya Mainaky menilai bahwa virus Omicron ini sangat berbahaya dan penyebaran virus tersebut yang tidak menentu. Inilah yang kemudian menjadi alasan mereka untuk membatalkan keikutsertaan turnamen bulu tangkis Kejuaraan Dunia 2021.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kamis, 9 Desember 2021: Gemini, Pentingnya Olahraga Cancer, Jangan Malu Berikan Pujian

Mengingat juga, pemerintah Indonesia yang menghimbau kepada masyarakatnya untuk membatasi perjalanan ke luar negeri karena cepatnya penyebaran varian Omicron tersebut. Terlebih, di beberapa daerah di Eropa terjadi lonjakan kasus orang yang terpapar virus varian yang lebih berbahaya dari Beta dan Delta.

Halaman:

Editor: Tito Suroso

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x