Lestarikan Tarian Khas Maluku, Kemendikbudristek Gelar Festival Tarian Cakalele di Pulau Banda

- 21 Juni 2022, 15:39 WIB
Tarian Cakalele yang dipentaskan masyarakat di Banda Naira, Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, pada Senin, 20 Juni 2022
Tarian Cakalele yang dipentaskan masyarakat di Banda Naira, Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, pada Senin, 20 Juni 2022 /ANTARA

PORTAL PAPUA BARAT - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan atau menggelar festival Tarian Cakalele khas Maluku.

Melansir Antara, festival Tarian Cakalele tersebut diselenggarakan Kemendikbudristek di Banda Naira, Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, pada Senin, 20 Juni 2022.

Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid dalam keterangan resminya di Maluku, Senin, 20 Juni 2022 membenarkan hal tersebut.

Baca Juga: Kisah Fasilitator Program Sekolah Konservasi Tentang Kebar Negeri Savana di Tambrauw

Farid menjelaskan bahwa penyelenggaraan festival Tarian Cakalele tersebut merupakan upaya pemerintah dalam hal ini Kemendikbudristek untuk mendukung pelestarian tarian khas Maluku.

Ia juga mengungkapkan bahwa penyelenggaraan festival Tarian Cakalele tersebut dimaksudkan sebagai upaya untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya serta adat istiadat yang diwariskan leluhur agar tetap dipertahankan di tengah masyarakat.

Selain itu, tambah Farid, festival ini juga diselenggarakan untuk mempertemukan delapan kampung adat di Pulau Banda secara bersama-sama.

Baca Juga: Simak Penetapan Tanggal Idul Adha 2022 Menurut Muhammadiyah, NU dan Pemerintah

"Ini adalah satu peristiwa budaya karena datang dari 8 kampung yang selama ini sepanjang pengetahuan saya jarang sekali bertemu secara bersamaan dan dipersatukan dalam satu festival Cakalele," kata Farid, dikutip dari Antara, Selasa, 21 Juni 2022 siang.

"Seperti kita tahu, festival Cakalele ini bukan hanya sekadar tarian saja tetapi ada unsur ritualnya. Belum lagi persiapannya yang memakan waktu cukup lama, saya juga bisa menangkap ada rasa syukur akhirnya bisa dipertemukan," lanjutnya.

Adapun, tari Cakalele ini merupakan salah satu tradisi budaya yang digelar dalam rangka mengisi muhibah budaya jalur rempah 2022 khususnya di Banda Naira yang menjadi titik nol jalur rempah.

Baca Juga: Wamenag Buka Pesparawi Nasional XIII di Candi Prambanan, 8.144 Peserta Turut Serta

Muhibah jalur rempah ini sekaligus menjadi momentum bagi warga Wandan di Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara, untuk datang mengunjungi kampung leluhur yang ditinggalkan sejak 4 abad lalu.

Diketahui, masyarakat Wandan adalah anak cucu keturunan Banda yang menetap di Kepulauan Kei, Maluku Tenggara dan dikenal dengan Negeri Banda Eli.

Mereka terusir dan selamat dari pembantaian VOC pada tahun 1621 karena menolak usaha monopoli perdagangan pala dan rempah-rempah di Kepulauan Banda.***

Editor: Elvis Romario

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x