Rasionalitas 'KEPO': Sebuah Fondasi dalam Menalar Tuhan Menurut Frater Iventus Kocu

- 17 Mei 2022, 12:46 WIB
Calon imam Keuskupan Manokwari-Sorong, Frater Iventus Kocu, Pr
Calon imam Keuskupan Manokwari-Sorong, Frater Iventus Kocu, Pr /Portal Papua Barat

Baca Juga: Yohanes Ferinando Pahabol Telah Menyampaikan Salam Perpisahan kepada Persipura

Pertanggungjawaban rasional dari sudut pandang iman, bisa dengan cara lunak maupun cara keras.

Cara lunak mendasarkan kepada iman yang tak memaksakan seseorang untuk percaya pada Tuhan. Tidak begitu dengan cara keras, yang berusaha membuktikan Tuhan itu ada dengan bukti yang logis. (bdk. Franz Magnis Suseno, 2006:23).

Menurut hemat saya, 'kepo' ini merupakan perwujudan ciri khas manusia sebagai makhluk paradoksal.

Baca Juga: Sebagai Runner-up Grup A, Indonesia akan Hadapi Thailand pada Semifinal SEA Games

Di satu sisi, kepo itu menampilkan perasaan emosional yang menggebu-gebu; namun di sisi lain, serentak mendorong upaya pencarian yang mengacu pada tingkatan nalar-rasional.

Kepo pada tingkatan nalar-rasional inilah yang merupakan basis dalam bahasan ini sehingga tidak bisa disamakan dengan kepo yang melulu pada perasaan emosional belaka, mencari tahu urusan hidup orang lain.

Singkatnya, dalam konteks ini, kepo merupakan salah satu fondasi yang dapat dipakai dalam menalar Tuhan.

Halaman:

Editor: Elvis Romario


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah