Mengenal Sepintas Sekolah Konservasi Tambrauw yang Dikelola YM2P

28 Juli 2022, 12:15 WIB
TIM pelaksana Sekolah Konservasi sekaligus Tim bidang pendidikan YM2P /Rafael Fautngiljanan/

PORTAL PAPUA BARAT – Kabupaten Tambrauw telah dideklarasikan sebagai Kabupaten Konservasi dengan diterbitkannya peraturan daerah nomor 5 tahun 2018 tentang Tambrauw sebagai kabupaten konservasi. Maka, konservasi harus menjadi budaya dan perilaku hidup sehari-hari masyarakat Tambrauw untuk melindungi hutan dengan 11.529,182 Km2 dan 716 jenis burung seperlukan manusia Tambrauw yang hidupnya harmonis dengan alam.

Hal ini bertujuan agar alam dan makhluk hidup di dalamnya dapat dikelola dengan baik dan bijak bagi kesejahteraan masyarakat Tambrauw. Keputusan bijak inilah kemudian oleh pemerintah pusat menetapkan Kabupaten Tambrauw sebagai Kabupaten Konservasi.

Baca Juga: YM2P Lakukan Mulok Sekolah Konservasi di SD Negeri Bamus Waiman, Simak Kesan Peserta Giat Konservasi

Hal tersebut dikatakan langsung oleh Mantan Bupati Kabupaten Tambrauw, Gabriel Asem, SE.,M.Si dalam sambutannya yang dikutip dalam paspor sekolah konservasi, pacific gate-Tambrauw, 16 Mei 2022 lalu.

Dalam sambutannya, Gabriel mengatakan bahwa Sekolah Konservasi Tambrauw merupakan upaya yang sangat inovasi dan penting bagi perubahan perilaku masyarakat Tambrauw di masa datang dan nilai-nilai konservasi sekarang dimulai dari anak-anak. Hal ini dikarenakan bahwa anak-anak atau generasi muda merupakan pemilik masa depan.

Menurutnya, di antara mereka akan lahir, para ahli di bidang cendrawasih, penyu, serta berbagai species, sehingga lingkungan tambrauw memberi manfaat secara berkelanjutan bagi pembangunan di masa sekarang.

Direktur Yayasan Mange-Mange Papua, Yakobus Bob Nebore

Baca Juga: Puluhan Siswa-Siswi SD dan SMP di Bamus Bama Ikut Giat Sekolah Konservasi Tambrauw, Simak Liputannya

Ditetahui, adanya Sekolah Konservasi Tambrauw tidak terlepas dari peran yayasan mange-mange papua (YM2P). YM2P dalam hal ini berperan sebagai mentor sekaligus pelaksana jalannya seluruh rangkaian kegiatan sosialisasi dan praktek simulasi, mengenai tindakan/keterlibatan guru dan siswa secara langsung di tiap-tiap sekolah yang didatangi.

“Memang disini kita melihat ada anak-anak dari sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama kita sertakan dalam kegiatan yang dilakukan sekolah konservasi tambrauw ini,”tutur, Penanggung Jawab Sekolah Konservasi Tambrauw, sekaligus Direktur Yayasan Mange-Mange Papua (YM2P), Yakobus Bob Nebore.

Yakobus mengatakan bahwa usia SD dan SMP adalah usia dimana masa ke-emasan peserta didik untuk ditanamkan pola pemikiran mengenai perlindungan terhadap alam atau hutan sebagai ibu dan bapak mereka.

Baca Juga: Pembukaan Turnamen Futsal Fef Telah Berlangsung, Begini Skor 3 Partai yang Telah Bertanding

“Dan kita tidak bisa bedakan bahwa kelas besar lebih menangkap materi yang diberikan dari pada kelas kecil. Pada prinsipnya, sejak dini anak-anak ini mencapai masa keemasan mereka yang mestinya kita tanamkan kembali tentang penjagaan atau perlindungan terhadap alam  yang kita tempati sehingga dapat memberikan manfaat secara langsung dan tidak langsung ebahwa kita sebagai manusia yang secara langsung dan tidak langsung menjaga dan juga mengolah dan bertanggung jawab.  Itu secara konsep umum,” tuturnya.

Selain itu, Yabobus mengaku, Sekolah Konservasi Tambrauw yang ditangani langsung oleh Yayasan Mange-Mange Papua saat ini harus melakukan sosialisasi sebagai upaya pertama mereka terhadap siswa siswi SD, SMP dan para guru.

Baca Juga: Turnamen Futsal Perdana Fef Cup 1 di Fef, Dimana KNPI Tambrauw ?

Sosialisasi  ini pula akan berdampak kepada guru sebagai leader siswa. Selanjutnya kegiatan sekolah konservasi akan dimasukan dalam muatan lokal di tiap-tiap sekolah di kabupaten tambrauw dengan kordinasi langsung ke pihak Pemerintah Daerah dalam hal ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Tambrauw.

“Sehingga kita dapat melihat apa saja yang perlu dibenahi dan perlu ditingkatkan terkait dengan muatan lokal kita yang sudah berjalan. Dan tentunya juga bersinergi dengan kurikulum merdeka yang saat ini sudah dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia yang baru-baru ini sudah disosialisasikan, namun kami dari muatan lokal sudah melakukan itu lewat Sekolah Konservasi Tambrauw,” tuturnya.

 Baca Juga: Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak Melarikan Diri ke PNG, Begini Pernyataan Keras KPK

Selain itu, dalam pembelajarannya, sekolah konservasi melakukan system teori dan praktek. Teori dilakukan di dalam kelas dengan materi-materi ajar yang menarik tentang alam dan kegiatan konservasi. Adapun nyanyian disertai gerakan-gerakan konsevasi yang dilatih langsung kepada guru dan siswa.

Selain itu, siswa dan guru diarahkan untuk ke lapangan sekolah dengan mempraktekan aneka kehidupan – kehidupan tumbuhan dan cara mencari makan dan semacamnya. Berbagai alat peraga juga dipakai dengan tujuan agar peserta didik lebih mampu memahami pelajaran konservasi yang diberikan.

“Mereka (peserta didik-red) telah menerima baju, buku, dan perlengkapan-perlengkapan sederhana yang mambawa jati diri mereka menjadi agen perubahan untuk Kabupaten Tambrauw di lingkungan dimana kita berada dan dimana saja kita terus menyuarakan perlindungan alam yang Tuhan titipkan untuk kita sehingga dapat memberikan suatu manfaat,” katanya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus Hari Ini Senin, 18 Juli 2022: Maju Terus Raih Impian Anda, Jangan Malas

Pantauan media ini, kegiatan tersebut sudah dilaksanakan di sebagian besar sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Tambrauw. Para guru yang mengikuti kegiatan ini diberikan sertifikat pelatihan langsung dari Sekolah Konservasi Tambrauw. Tujuannya ialah agar guru dapat menjadi mentor kegiatan konservasi kepada anak didiknya di sekolah terus-menerus.

Selain itu, Karena kegiatan ini merupakan muatal lokal yang sinkron dengan kurikulum merdeka, maka tiap sekolah di Kabupaten Tambrauw mendapatkan waktu khusus, lewat surat yang diberikan Sekolah Konservasi Tambrauw untuk dipersiapkan para siswa dan gurunya.***

Editor: Rafael Fautngilyanan

Tags

Terkini

Terpopuler