PORTAL PAPUA BARAT - Sejauh ini, belum ada kepastian tindak lanjut dari pemerintah daerah (Pemda) terkait aksi penolakan masyarakat Tambrauw terhadap kehadiran perusahan ternak sapi di Distrik Kebar, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat beberapa waktu lalu.
Hal tersebut tentunya menyita perhatian dari sejumlah pihak atau elemen masyarakat yang turut mendukung aksi penolakan tersebut.
Salah satunya datang dari salah satu tokoh pemuda Tambrauw, Thomas Ch Syufi.
Melalui keterangannya kepada media Portal Papua Barat, Selasa, 24 Mei 2022 pukul 09.00 WIT, Thomas Syufi meminta kepada Pemda Tambrauw untuk segera menggubris dan menseriusi aspirasi masyarakat terkait penolakan perusahan ternak sapi di Kebar.
"Soal aspirasi masyarakat yang disampaikan oleh adik-adik mahasiswa Tambrauw di Papua dan Papua Barat yang dikemukan melalui media massa pada pekan ini, perlu diseriusi pemerintah daerah Kabupaten Tambrauw," kata Thomas.
"Pemerintah harus segera merespon dan menjawab ini. Apa yang disuarakan adik-adik mahasiswa sebagai pertanggungjawaban moral dan intelektual, baik sebagai social control maupun agen of changes," lanjutnya.
Baca Juga: Akhiri Masa Jabatan Bupati, Gabriel Asem Rayakan Misa Syukur di Gereja Katolik St. Benediktus Fef
Maka dari itu, tegas Thomas, pemerintah berkewajiban memberi klarifikasi atau jawaban, tidak harus DPRD yang muncul jadi "Juru Bicara" Pemerintah.