Baca Juga: Bahas Profesi Hijau, Mahasiswa UKDW Lolos Pendanaan di Ajang IESCO 2022
Sosialisasi ini pula akan berdampak kepada guru sebagai leader siswa. Selanjutnya kegiatan Sekolah Konservasi Tambrauw akan dimasukan dalam muatan lokal di tiap-tiap sekolah di Kabupaten Tambrauw dengan kordinasi langsung ke pihak Pemerintah Daerah dalam hal ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Tambrauw.
“Sehingga kita dapat melihat apa saja yang perlu dibenahi dan perlu ditingkatkan terkait dengan muatan lokal kita yang sudah berjalan. Dan tentunya juga bersinergi dengan kurikulum merdeka yang sudah dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia dan baru-baru ini sudah disosialisasikan, namun kami dari muatan lokal sudah melakukan itu lewat Sekolah Konservasi Tambrauw,” tuturnya.
Dengan adanya kegiatan ini, Yakobus berharap agar Pemerintah Daerah tetap mendukung para guru, dan para mitra yang bersinergi bersama memajukan Kabupaten Tambrauw di masa sekarang dan yang akan datang.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo Hari Ini Selasa, 19 Juli 2022: Emosional Boleh, Tetapi Jangan Brutal
Selain itu, Kepala Sekolah SD Inpres Bamus Bama, Hendrik Yesnath mengaku sangat berterima kasih kepada Yayasan Mange-Mange Papua yang telah memberikan pemahaman kepada para guru dan para peserta didiknya mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan habitatnya.
Kepada media, Hendrik berharap agar para peserta didiknya dan masyarakat di Bamus Bama dapat menjaga alam mereka, tidak melakukan penebangan pohon sembarangan, dan tidak membuat perkebunan yang sering berpindah-pindah sehingga merusak lingkungan.
“Jadi menurut saya Sekolah Konservasi Tambrauw ini sangat penting yang mana anak-anak diajarkan pemahaman mereka mengenai hal menjaga dan melestarikan alam lingkungan mereka,” ungkapnya.
Baca Juga: Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak Melarikan Diri ke PNG, Begini Pernyataan Keras KPK