PORTAL PAPUA BARAT - Pada 16 besar All England pasangan putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu terpaksa menyerahkan kemenangan pada ganda putri India, Treesa Jolly India/Gayatri Gopichand Pullela.
Greysia/Apriyani mampu memenangkan di gim pertama dengan skor 21-18. Akan tetapi, di gim kedua, saat skor 14-19, Apriyani yang saat itu akan mengambil shuttlecock justru ia merasakan sakit di bagian kakinya dan pasangan Indonesia tidak bisa melanjutkan pertandingan tersebut lantaran Apriyani mengalami cedera.
Menanggapi hal tersebut, pelatih ganda putri Pelatnas PBSI Cipayung Eng Hian, Apriyani batal mengikuti kejuaraan Swiss Open dan Korean Open.
Baca Juga: Dalam Meningkatkan Potensi Pelaku UMKM, P3DN Adakan Kegiatan di Provinsi Papua dan Papua Barat
Eng Hian juga mengatakan bahwa Apriyani harus menjalani pemulihan kesehatan sampai ia benar-benar pulih dari cedera di betis kanannya.
“Hasil pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter di pelatnas, cedera betis kanan Apri tidak terlalu parah tapi memang diperlukan waktu istirahat setidaknya satu hingga dua minggu sebelum bisa kembali ke lapangan,” ungkap Eng Hian yang dikutip Portal Papua Barat dari Antara, Jumat.
“Oleh karena alasan itu saya menarik keikutsertaan dia di Swiss dan Korea mendatang,” tutur sang pelatih.
Baca Juga: Bupati Untung Tamsil Kukuhkan Kelompok Nelayan Distrik Fakfak Tengah di Pasar Danaweria
Eng Hian mengungkapkan bahwa kesehatan menjadi prioritas utama seorang atlet. Untuk itu, dirinya sangat menginginkan Apriyani sembuh total sebelum kembali mengikuti pertandingan.