PORTAL PAPUA BARAT - Beberapa minggu terakhir ini, aplikasi Instagram mendapat kritik keras menyusul laporan dari Wall Street Journal berdasarkan dokumen internal dari mantan manajer produk di Facebook, Frances Haugen.
Melansir Antara, pada Selasa, 5 Oktober 2021 lalu, Haugen menjadi saksi pada sidang yang berfokus pada penelitian internal perusahan yang menuding Instagram dapat menjadi racun bagi kesehatan mental terutama gadis remaja.
Tudingan ini menyangkut maraknya konten berbahaya yang akhir-akhir ini beredar di platform Instagram.
Baca Juga: Cetak Guinnes Word Record, Mobil Listrik Ini Punya Jarak Tempuh Terpanjang
Menanggapi tudingan tersebut, wakil presiden urusan global Facebook, Nick Clegg pun angkat bicara dan membeberkan upaya Instagram memperkenalkan fitur baru guna meminimalisir konten berbahaya.
"Instagram akan memperkenalkan fitur baru, "take a break", untuk mendorong pengguna remaja menjauh dari konten berbahaya dan beristirahat dari platform tersebut," kata Nick Clegg dikutip dari The Verge, Senin.
"Melalui fitur tersebut, kami mendorong remaja untuk beristirahat menggunakan instagram," tambah Nick.
Baca Juga: Supaya Tidak Bingung, Simak 5 Hal Berikut yang Membedakan PPPK dan PNS
Dengan fitur "take a break" tersebut, Nick menjelaskan bahwa Instagram akan menghadirkan fitur yang dapat mendorong pengguna remaja melihat konten lain yang lebih bermanfaat dan mendidik tentunya.