Nyatakan Sikap, 250 Nakes di Pegunungan Bintang Gelar Aksi Long March

17 September 2021, 11:11 WIB
Tampak Aksi Long March dengan Membawa Foto Alm Gabriella M, dan Gambar (2) Tampak Korban yang Dievakuasi dari Dasar Jurang. /Dok Humas Polres Pegunungan Bintang

PORTAL PAPUA BARAT - Adanya ulah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang melakukan aksi penyerangan dan pembakaran puskesmas, sekolah, kantor kas Bank BPD dan sejumlah fasilitas umum lainnya di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang pada Senin 13 September 2021, menjadi sebuah perhatian besar masyarakat di seluruh pelosok Indonesia.

Penyerangan yang dilakukan KKB ini mengakibatkan hilangnya nyawa salah seorang tenaga kesehatan (Nakes), atas nama Gabriella Meilani. Perawat berusia 22 tahun ini harus tewas saat diserang KKB hingga terjatuh ke bawah dasar jurang yang berkedalaman 500 meter.

Baca Juga: FAKTA atau HOAKS, Beredar Viral Pengumuman Pendaftaran Vaksin Nusantara

Selain Gabriella Meilaini yang dinyatakan tewas, ada sejumlah kekerasan yang dilakukan KKB terhadap nakes lainnya seperti dokter, mantri dan perawat di Kabupaten Pegunungan Bintang akibat ulah KKB.

Menyayangkan aksi KKB yang brutal terhadap para nakes, sejumlah besar nakes melakukan aksi damai long march. Aksi ini berakhir di halaman Polres Pegunungan Bintang dengan dilaksanakan doa bersama para nakes, tokoh agama, Kapolres dan para personel Polres Pegunungan Bintang.

Baca Juga: Cara Simple Mengetahui Ketebalan Kampas Rem Motor, Ini Penjelasannya

Dibawa pimpinan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pegunungan Bintang, Sabinus Uropmabin, S, Kep, M.Kes, sebanyak 250 tenaga kesehatan (Nakes) di Kabupaten Pegunungan Bintang melakukan aksi long march.

Aksi tersebut dimulai pada pukul 15.00 WIT hingga pukul 18.00 WIT, Kamis 16 September 2021. Rute aksi long march yang dilakukan ratusan nakes itu dimulai dari jalan Protokol di Kota Oksibil, Pegunungan Bintang menuju Mabilabol.

Baca Juga: Bolehkah Menyemprot Angin Kompresor Saat Ganti Oli? Simak Penjelasannya Berikut

Dalam aksi long march tersebut, ratusan nakes ini membakar lilin sebagai tanda belasungkawa atas duka mendalam gugurnya rekan seperjuangan mereka.

"Rute diawali dari Jalan Kabiding menuju Pertigaan Mabilabol dan dilanjutkan dengan pembacaan pernyataan sikap dan bakar 1.000 lilin," kata Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Cahyo Sukarnito dalam jumpa pers yang dilakukan dengan sejumlah media, Jumat 17 September 2021.

Kapolres mengatakan bahwa aksi tersebut dilanjutkan dengan adanya pemasangan bendera hitam sebagai tanda kedukaan yang sangat mendalam. Bendera hitam tersebut merupakan sebuah tanda belasungkawa atas gugurnya teman seperjuangan mereka dalam pengabdian pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Distrik Kiwirok," tutur Kapolres.

Baca Juga: Anggota DPR RI Alex Noerdin Ditetapkan sebagai Tersangka Korupsi Pembelian Gas Bumi

Dalam pernyataan sikap para nakes yang dibacakan oleh Sabinus, nakes adalah garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat yang seharusnya dilindungi oleh negara dan seluruh lapisan masyarakat.

Adapun 4 bentuk Pernyataan Sikap yang sampaikan oleh ratusan nakes di Kabupaten Pegunungan Bintang, sebagai berikut :

Baca Juga: Dikritik MUI karena Menyebut Semua Agama Benar, Pangkostrad: Saya Bukan Ulama

1. Tenaga kesehatan adalah garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat yang seharusnya dilindungi oleh negara dan seluruh lapisan masyarakat.

2. Tenaga kesehatan prihatin dan menyesalkan aksi kekerasan yang dialami para nakes di Distrik Kiwirok yang menimbulkan korban jiwa serta seorang lagi belum diketahui nasibnya.

Baca Juga: Kapolda Perintahkan Foto Pelaku Penyerangan Posramil Kisor Disebarluaskan, Simak Penjelasannya

3. Masyarakat jangan menyalahkan tenaga kesehatan jika pelayanan terhenti, karena penarikan nakes dari Distrik dan kampung di Kabupaten Pegunungan Bintang.

4. Tenaga kesehatan hadir dan melayani di Kabupaten Pegunungan Bintang bukan untuk membunuh apalagi dibunuh.***

Editor: Rafael Fautngiljanan

Tags

Terkini

Terpopuler