Puluhan Siswa-Siswi SD dan SMP di Bamus Bama Ikut Giat Sekolah Konservasi Tambrauw, Simak Liputannya

26 Juli 2022, 16:38 WIB
Tampak foto bersama siswa-siswi, para guru, dan tim dari yayasan mange-mange Papua. /Rafael Fautngiljanan/Portal Papua Barat /

PORTAL PAPUA BARAT – Puluhan siswa-siswi dari Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Distrik Bamus Bama mengikuti kegiatan sosialisasi Sekolah Konservasi Tambrauw. Kegiatan ini dilakukan oleh Yayasan Mange-Mange Papua yang bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Tambrauw.

Kegiatan tersebut berlangsung di gedung sekolah SD dan SMP di Bamus Bama. Tercatat sebanyak 61 siswa-siswi dari SD Inpres Bamus Bama dan 54 siswa-siswi SMP Negeri Bamus Bama terlibat aktif bersama para guru mereka masing-masing.

Baca Juga: Pembukaan Turnamen Futsal Fef Telah Berlangsung, Begini Skor 3 Partai yang Telah Bertanding

“Kita memang sudah perduli terhadap alam Papua secara keseluruhan. Tetapi, secara khusus bertumpu pada deklarasi yang telah dilakukan oleh Mantan Bupati Tambrauw, bapak Gabriel Assem terkait dengan Perda no 5 tahun 2018 tentang kabupaten tambrauw sebagai Kabupaten konservasi, Hukum dan Adat. Maka, sebagai mitra, kami Yayasan Mange-Mange Papua melihat peluang besar, yang mana alam ini harus tetap terjaga kelestariannya terus menerus,” ungkap Direktur Yayasan Mange-Mange Papua, Yakobus Bob Nebore, pada Portal Papua Barat, Selasa 26 Juli 2022.

Sebagai penanggung jawab Sekolah Konservasi Tambrauw, Yakobus mengatakan bahwa generasi muda masa depan, yang menjaga alam dan kelestariannya harus dimulai dari anak-anak.

Baca Juga: Turnamen Futsal Perdana Fef Cup 1 di Fef, Dimana KNPI Tambrauw ?

Melalui pendidikan formal dan non formal yang sudah dijalankan di sekolah-sekolah di Kabupaten Tambrauw, Yabobus berharap agar para generasi muda dapat mengerti tentang potensi alam yang menjadi sumber pendapatan juga sumber kehidupan baik dari ekologi, biologi, dan ekonomi.

“Output lain ialah untuk menambah wawasan atau pengetahuan, bagaimana mereka (peserta didik-red) bisa menjaga kelanjutan pelestarian alam Tambrauw untuk masa depan mereka dan generasi yang akan datang,” ungkapnya.

Selain itu, Yabobus mengaku, Sekolah Konservasi Tambrauw yang ditangani langsung oleh Yayasan Mange-Mange Papua saat ini harus melakukan sosialisasi sebagai upaya pertama mereka terhadap siswa siswi SD, SMP dan para guru.

Baca Juga: Bahas Profesi Hijau, Mahasiswa UKDW Lolos Pendanaan di Ajang IESCO 2022

Sosialisasi ini pula akan berdampak kepada guru sebagai leader siswa. Selanjutnya kegiatan Sekolah Konservasi Tambrauw akan dimasukan dalam muatan lokal di tiap-tiap sekolah di Kabupaten Tambrauw dengan kordinasi langsung ke pihak Pemerintah Daerah dalam hal ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Tambrauw.

“Sehingga kita dapat melihat apa saja yang perlu dibenahi dan perlu ditingkatkan terkait dengan muatan lokal kita yang sudah berjalan. Dan tentunya juga bersinergi dengan kurikulum merdeka yang sudah dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia dan baru-baru ini sudah disosialisasikan, namun kami dari muatan lokal sudah melakukan itu lewat Sekolah Konservasi Tambrauw,” tuturnya.

Tampak aktifitas sekolah konservasi di dalam kelas bersama para siswa.

Dengan adanya kegiatan ini, Yakobus berharap agar Pemerintah Daerah tetap mendukung para guru, dan para mitra yang bersinergi bersama memajukan Kabupaten Tambrauw di masa sekarang dan yang akan datang.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo Hari Ini Selasa, 19 Juli 2022: Emosional Boleh, Tetapi Jangan Brutal

Selain itu, Kepala Sekolah SD Inpres Bamus Bama, Hendrik Yesnath mengaku sangat berterima kasih kepada Yayasan Mange-Mange Papua yang telah memberikan pemahaman kepada para guru dan para peserta didiknya mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan habitatnya.

Kepada media, Hendrik berharap agar para peserta didiknya dan masyarakat di Bamus Bama dapat menjaga alam mereka, tidak melakukan penebangan pohon sembarangan, dan tidak membuat perkebunan yang sering berpindah-pindah sehingga merusak lingkungan.

“Jadi menurut saya Sekolah Konservasi Tambrauw ini sangat penting yang mana anak-anak diajarkan pemahaman mereka mengenai hal menjaga dan melestarikan alam lingkungan mereka,” ungkapnya.

Baca Juga: Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak Melarikan Diri ke PNG, Begini Pernyataan Keras KPK

Di samping itu, Kepala Sekolah SMP Negeri Bamus Bama, Marten Para’pean, S,Pd berharap dengan adanya sosialisasi yang sudah diberikan Sekolah Konservasi Tambrauw, para siswa dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari mereka.

“Dengan adanya kegiatan ini, para siswa dapat mengimplementasikan ilmu yang sudah diberikan dengan menjaga lingkungan tempat tinggal mereka, agar aman dan tidak diganggu, atau tidak mengalami degradasi hutan ataupun gunung. Tujuannya agar bisa bermanfaat bagi masyarakat khususnya generasi muda Kabupaten Tambrauw di Distrik Bamus Bama,” ungkapnya.

Selain itu ia berharap, pemahaman tentang lingkungan perlu dibenahi terutama sumber mata air. Sehingga air sebagai kebutuhan hidup warga sehari-hari ke depan tidak mengalami pengurangan debitnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus Hari Ini Senin, 18 Juli 2022: Maju Terus Raih Impian Anda, Jangan Malas

“karena saya lihat, masyarakat disini sudah melakukan pembuatan perkebunan di dekat mata air, sehingga dapat mengakibatkan kurangnya debit air yang berdampak bagi pemenuhan kebutuhan hidup warga sehari-hari.”tegasnya.

Akhir kata, Marten mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Mange-Mange Papua yang telah memberikan ilmu kepada para guru dan peserta didiknya. Ia bertekad akan melakukan sosialisasi terus dengan buku sebagai panduan yang diberikan oleh sekolah konservasi tambrauw.

“Yang mana dalam buku panduan, mengajak supaya masyarakat di Kabupaten Tambrauw setia menjaga nilai-nilai alam. Sehingga alam bisa memberikan manfaat secara khusus bagi generasi muda agar dapat menjaga alam tempat tinggal mereka terutama di Bamus Bama.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries Hari Ini Senin, 18 Juli 2022: Usaha Keras Anda Terbayarkan, Tetap Rendah Hati

Salah seorang siswi SMP Negeri Bamus Bama, Ortince Yesyan mengakui sangat tertarik pada kegiatan Sekolah Konservasi Tambrauw yang diajarkan hari ini.

“Menariknya bahwa kita sebagai generasi muda perlu menjaga hutan kita yang ada di Kabupaten Tambrauw. Kadang banyak masyarakat yang tidak setia menjaga hutan dengan menebang pohon sembarangan,” tuturnya.

Ortince berharap, ke depan ia dan teman-temannya di SMP Negeri Bamus Bama, tidak lagi menebang pohon sembarangan dan tidak membuang sampah sembarangan, sehingga dapat mencemari lingkungan. Menurutnya, sebagai peserta didik, tugasnya adalah harus tetap menjaga kelestarian hutan khususnya di Bamus Bama.

Baca Juga: Penyebab Seseorang Merasa Lelah, Salah Satunya Sleep Inertia

“Terima kasih Sekolah Konservasi Tambrauw, hari ini kami sudah belajar banyak, ke depan kami akan menjaga hutan kami dengan baik,”ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang guru SMP Negeri Bamus Bama, Rosmina Ugude, S.Pd.K, mengaku sangat senang dengan kehadiran Sekolah Konservasi Tambrauw yang ditangani langsung oleh Yayasan Mange-Mange Papua.

Ia mengaku selama ini banyak warga suka melakukan perburuan terhadap penyu dan telurnya yang seharusnya dilindungi.

Baca Juga: Turnamen Futsal Perdana Fef Cup 1 di Fef, Dimana KNPI Tambrauw ?

“Kebanyakan masyarakat di laut gemar mengambil telur penyu padahal sebenarnya penyu ini harusnya dilindungi agar tidak punah. Saya sangat senang karena banyak ilmu yang saya dapat. Contohnya, beberapa nama hewan yang dalam bahasa abun juga ada, dan saya juga sangat senang karena pada hari ini ada tim yang datang dan kita dapat saling membagikan ilmu,”ungkapnya.

Rosmina berharap semoga para siswa-siswi yang telah mengikuti Sekolah Konservasi Tambrauw pada hari ini dapat pulang ke rumah dan menyampaikan langsung ke orang tua mereka masing-masing. Agar, orang tua mereka dapat juga menjaga hutan sebagai rumah mereka.

“karena medan kami disini sangat rawan. Jika terjadi penebangan hutan terus akan mengakibatkan lonsor yang berdampak fatal,” pungkasnya.***

Editor: Rafael Fautngilyanan

Tags

Terkini

Terpopuler