Inilah 4 Pernyataan Sikap Tegas Ratusan Nakes di Pegunungan Bintang dalam Aksi Long March

- 17 September 2021, 13:18 WIB
Tampak ratusan nakes di Pegunungan Bintang melakukan aksi long march
Tampak ratusan nakes di Pegunungan Bintang melakukan aksi long march /Dok. Humas Polres Pegunungan Bintang

PORTAL PAPUA BARAT - Menyayangkan aksi brutal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menewaskan salah satu tenaga kesehatan (nakes) bernama Gabriella Meilani (22) serta kekerasan terhadap sejumlah nakes di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, ratusan nakes melakukan aksi damai long march.

Dalam aksi long march yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pegunungan Bintang, Sabinus Uropmabin, S, Kep, M.Kes., ratusan nakes mengutarakan 4 pernyataan sikap tegas terhadap aksi brutal KKB yang menewaskan rekan mereka.

Perlu diketahui, rute aksi long march yang dilakukan ratusan nakes itu dimulai dari jalan Protokol di Kota Oksibil, Pegunungan Bintang menuju Mabilabol.

Baca Juga: Tanda Belasungkawa, Ratusan Nakes di Pegunungan Bintang Pasang Bendera Hitam dan 1000 Lilin

Aksi tersebut dimulai pada pukul 15.00 WIT hingga pukul 18.00 WIT, Kamis 16 September 2021.

Adapun jumlah tenaga nakes yang turut serta dalam aksi tersebut, yakni kurang lebih sebanyak 250 nakes.

Diketahui, pernyataan sikap tegas ratusan nakes itu dibacakan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Sabinus Uropmabin dalam aksi tersebut.

Baca Juga: Nyatakan Sikap, 250 Nakes di Pegunungan Bintang Gelar Aksi Long March

Berikut ini 4 bentuk pernyataan sikap tegas yang disampaikan oleh ratusan nakes di Kabupaten Pegunungan Bintang, yakni :

1. Tenaga kesehatan adalah garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat yang seharusnya dilindungi oleh negara dan seluruh lapisan masyarakat.

2. Tenaga kesehatan prihatin dan menyesalkan aksi kekerasan yang dialami para nakes di Distrik Kiwirok yang menimbulkan korban jiwa serta seorang lagi belum diketahui nasibnya.

3. Masyarakat jangan menyalahkan tenaga kesehatan jika pelayanan terhenti, karena penarikan nakes dari Distrik dan kampung di Kabupaten Pegunungan Bintang.

Baca Juga: FAKTA atau HOAKS, Beredar Viral Pengumuman Pendaftaran Vaksin Nusantara

4. Tenaga kesehatan hadir dan melayani di Kabupaten Pegunungan Bintang bukan untuk membunuh apalagi dibunuh.

Selain menyampaikan pernyataan sikap, ratusan nakes juga menggelar doa bersama dengan para pemuka agama, Kapolres, dan Para Personel Polres Pegunungan Bintang.

Dalam aksi doa bersama itu, dilakukan pula aksi menyalakan 1000 lilin sebagai tanda belasungkawa atas duka mendalam gugurnya rekan seperjuangan mereka.

Baca Juga: Anggota DPR RI Alex Noerdin Ditetapkan sebagai Tersangka Korupsi Pembelian Gas Bumi

Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Cahyo Sukarnito dalam jumpa pers yang dilakukan dengan sejumlah media, Jumat 17 September 2021, membenarkan adanya aksi long march  ratusan nakes tersebut.

"Rute diawali dari Jalan Kabiding menuju Pertigaan Mabilabol dan dilanjutkan dengan pembacaan pernyataan sikap dan bakar 1.000 lilin," kata AKBP Cahyo Sukarnito.

Kapolres juga mengatakan bahwa aksi tersebut dilanjutkan dengan adanya pemasangan bendera hitam sebagai tanda kedukaan yang sangat mendalam atas gugurnya teman seperjuangan mereka dalam pengabdian pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Distrik Kiwirok.

Baca Juga: Dikritik MUI karena Menyebut Semua Agama Benar, Pangkostrad: Saya Bukan Ulama

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, aksi brutal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada Senin 13 September 2021 lalu telah menewaskan salah satu tenaga kesehatan (nakes) bernama Gabriella Meilani (22).

Dalam aksinya, KKB menyerang dan membumihanguskan puskesmas, sekolah, kantor kas Bank BPD dan sejumlah fasilitas umum lainnya.

Diketahui, korban Gabriella Meilani merupakan seorang perawat yang tewas lantaran terjatuh ke bawah dasar jurang sedalam 500 meter saat aksi penyerangan oleh KKB tengah berlangsung.***

Editor: Elvis Romario


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x