Selanjutnya, terang Marselinus, pada pukul 09:20 mereka berupaya untuk bersembunyi di WC barak medis. Namun melihat situasi rumah seperti plafon yang perlahan runtuh kerena terbakar, Marselinus membawa ketiga suster keluar untuk mencari tempat perlindungan lain.
Sesampainya di luar, mereka dihadang KKB dari depan dan belakang. Saat itu, Marselus memilih untuk bersembunyi di WC milik warga sekitar untuk mengamankan diri.
Selama 30 menit bersembunyi, Marselinus melihat situasi kian buruk lantaran KKB semakin brutal melakukan aksinya, sehingga salah satu rekan Marselinus bernama Emanuel Adi terkena panah.
Baca Juga: Nyatakan Sikap, 250 Nakes di Pegunungan Bintang Gelar Aksi Long March
Menyaksikan peristiwa tersebut, Marselinus bersama rekan nakes yang lain akhirnya memilih keluar dari WC tersebut dan melarikan diri.
Namun, saat melarikan diri mereka melihat bahwa sudah tidak ada jalan lain selain jurang dengan kedalaman 500 meter dengan sudut 90 derajat.
Tidak ada pilihan lain, mereka pun harus melompati jurang tersebut sebagai satu-satunya jalan keluar saat itu.
"Kami melihat teman kami Emanuel Adi sudah terpanah, dengan jurang di depan, saya coba untuk melompat pertama dan diikuti oleh 3 suster lain. Saya tersangkut di akar pohon. suster Ela di semak-semak," katanya.
Baca Juga: Cara Simple Mengetahui Ketebalan Kampas Rem Motor, Ini Penjelasannya
Saat melompat ke dalam jurang, jelas Marselinus, KKB masih terus melakukan aksi pengejaran dan menemukan 3 suster tersebut dan mengumpulkan mereka.