DAP : Terima Kasih Pak Gubernur PB, Pondok Pinang Sangat dibutuhkan Mama-Mama Papua

- 25 Februari 2022, 11:54 WIB
Ketua Dewan Adat Wilayah III Doberay Papua Barat, Mananwir Paul Finsen Mayor, S.IP.
Ketua Dewan Adat Wilayah III Doberay Papua Barat, Mananwir Paul Finsen Mayor, S.IP. /Rafael

PORTAL PAPUA BARAT - Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberay Papua Barat menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan yang telah mengupayakan program pembangunan pondok pinang kepada mama-mama Papua di Manokwari maupun di Kota Sorong dan Kabupaten Sorong.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Dewan Adat Wilayah III Doberay Papua Barat, Mananwir Paul Finsen Mayor, S.IP.

"Atas nama masyarakat adat Papua di wilayah III Doberay/Papua Barat mengungkapkan rasa terimakasih kepada Bapak Gubernur Provinsi Papua Barat atas program pembangunan pondok pinang kepada mama-mama Papua di Manokwari maupun di kota Sorong dan Kabupaten Sorong," kata Paul dalam keterangan resminya, Jumat, 25 Februari 2022.

Baca Juga: DAP Desak Pemda Segera Salurkan Bantuan Sembako bagi Warga Kota Sorong yang Terdampak Bencana Alam

Paul mengungkapkan bahwa pembangunan seperti inilah yang sangat dibutuhkan masyarakat adat Papua dan benar-benar menyentuh.

"Pembangunan begini yang masyarakat adat Papua butuhkan. Pembangunan yang benar-benar menyentuh artinya ini kebutuhan dasar," ungkap Paul.

"Kenapa dibilang kebutuhan dasar ? Karena selama ini mama-mama Papua duduk jualan di atas tanah beralaskan karung bekas dan teriknya matahari menjadi salah satu faktor utama yang sangat menyulitkan bagi mama-mama Papua," lanjutnya.

Baca Juga: LIGA 3: Pelatih dan Pemain Belitong FC Asal Papua Dapat Perlakuan Rasis

Paul pun berharap pembangunan pondok-pondok pinang bagi mama-mama Papua tersebut dapat terus berlanjut, tidak hanya di Manokwari dan Sorong tetapi juga di 13 kabupaten kota lain yang ada di Provinsi Papua Barat.

"Dengan pembangunan pondok pondok pinang dari pemerintah Provinsi Papua Barat dalam hal ini ditangani oleh Dinas Sosial Provinsi Papua Barat agar harus berkelanjutan di 13 kabupaten dan kota di Papua Barat," tutur Paul.

"Jangan bangun pondok-pondok pinang hanya di Manokwari, Kota Sorong dan Kabupaten Sorong saja tetapi harus juga menyeluruh sampai ke Kaimana, Fak-fak dan juga Raja Ampat," tambahnya.

Baca Juga: Atletico Madrid Harus Puas Dengan Hasil Imbang 1-1 Saat Menjamu Man United

Tentu saja, terang Paul, pembangunan pondok-pondok tersebut sangat membantu mama-mama Papua ketika berjualan apalagi ketika tiba-tiba turun hujan.

Dengan begitu, ada tempat berlindung yang aman bagi mama-mama Papua untuk berjualan demi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.

Tampak seorang mama yang menjual hasil kebunnya di atas tanah dengan beralasakan karung bekas di Pasar
Tampak seorang mama yang menjual hasil kebunnya di atas tanah dengan beralasakan karung bekas di Pasar Rafael

"Sebab mama-mama Papua kalau jualan dan tiba-tiba hujan lebat dan disertai angin kencang maka siap-siap saja mama mama Papua cari tempat berlindung. Nah, kalau pondok pinang yang dibuat oleh Pemprov Papua Barat dalam hal ini Dinas Sosial Provinsi Papua Barat ini sangat membantu mama mama Papua," terang Paul.

Baca Juga: Tersangka Kasus Korupsi Pembangunan Gereja Kingmi Mimika Belum Ditahan KPK, Ini Alasannya

Menurut Paul, pondok-pondok jualan bagi mama-mama Papua sejauh ini masih sangat kurang sehingga memang masih perlu penambahan lebih banyak lagi.

Hal tersebut oleh Paul demi menjawab asas pemerataan pembangunan dan keadilan bagi masyarakat Papua.

"Kami lihat di Manokwari maupun di kota dan Kabupaten Sorong itu sangat dibutuhkan bahkan masih sangat kurang harus ditambah minimal 1 kabupaten ada 50 pondok pinang untuk mama-mama Papua itu demi menjawab asas pemerataan pembangunan dan keadilan, " imbuhnya.

"Jadi diharapkan kepada dinas terkait dalam hal ini Kepala Dinas Sosial bisa memberikan dukungan penuh dengan mengalokasikan anggaran untuk mendukung pembangunan pondok-pondok diseluruh wilayah papua barat," lanjut Paul.

Bagi Paul, upaya Pemprov Papua Barat tersebut merupakan bentuk atau model pemberdayaan orang Papua, khususnya keberpihakan kepada perempuan asli Papua.

"Ini model pemberdayaan orang Papua yg tepat apa lagi keberpihakan kepada perempuan asli Papua itu substansi pembangunan yang rakyat Papua inginkan," terangnya.

"Mulai dari membangun pondok yang layak sampai pada pemberian modal usahanya. Itu catatan penting untuk Bapak Gubernur Papua Barat dalam hal ini Dinas Sosial Provinsi Papua Barat," pungkasnya.***

Editor: Elvis Romario


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah