Network
PORTALPAPUABARAT.COM - Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diberlakukan oleh pemerintah karena dampak pandemi Covid-19 kembali berlanjut.
Berbagai upaya yang dilakukan dengan memangkas anggaran pembangunan infrastruktur, pemberdayaan hingga mengalihkan anggaran tunjangan kerja (Tunkin), Tunjangan Hari Raya (THR), dan gaji ke-13 pegawai negeri sipil (PNS) pada Mei 2021 lalu.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan yang menyampaikan bahwa upaya itu sedang dilakukan untuk membantu mensterilkan ekonomi negara yang sedang dilanda pandemi.
Baca Juga: Dengan Pemberlakuan Prokes yang Ketat, hanya 130 Siswa SMK N 32 Jakarta Mengikuti PTM
"Untuk saat ini, pemerintah tidak memasukkan Tunkin sebagai salah satu unsur dalam pemberian THR dan gaji ke-13." Beliau melanjutkan "Hal ini tentu berdampak, jadi dana Tunkin ini besarnya Rp12,4 triliun dan tidak terdistribusi sebagai bagian dari THR dan gaji ke-13," terang politisi yang selalu disapa Hergun, Minggu (29/08).
Informasi yang berhasil dihimpun, dana Tunkin dialihkan untuk refocusing anggaran tahap kedua tahun anggaran 2021 dengan tujuan memperkuat program PEN. Sebanyak Rp744,75 triliun, dianggarkan untuk PEN 2021.
Sementara itu, alokasi PEN dipergunakan mencakupi klaster kesehatan, perlindungan sosial, program prioritas, dukungan UMKM, korporasi, serta insentif usaha. Semua ini sebagai bentuk pelayanan PNS kepada negara.
"Jadi keseimpulannya seperti ini, tidak adanya Tunkin sebagai salah satu unsur dalam THR dan gaji ke-13 juga tidak jadi masalah, hal ini merupakan bentuk pengorbanan, pelayanan dan sekaligus konstribusi para PNS untuk membantu meringankan beban negara agar dapat kembali seperti semula," ujar Hergun.
Baca Juga: Tewaskan 13 Tentaranya, Militer AS Lakukan Serangan Rudal Balasan pada Militan ISIS di Kabul
