Memajukan Pertanian Papua, Kementan Inginkan Kuatnya Program Kemandirian Benih

- 13 November 2021, 06:55 WIB
Ilustrasi daerah pertanian
Ilustrasi daerah pertanian /Pixabay/@HoangTuan

“Seperti di Kampung Koya Barat ini, ada anak muda yang bertani padi untuk benih. Ke depan kita harapkan dapat melakukan pengembangan usaha melalui akses KUR dari perbankan,” yakin Kuntoro.

Pada kesempatan lain, Martina Sri Lestari menuturkan bahwa mandiri benih harus menjadi kegiatan utama agar program itu benar-benar dapat berjalan secara proporsional.

Baca Juga: Bongkar Properti Ducati Coreng Nama Indonesia, Oknum Panitia MGPA Dipecat

“Kuncinya agar Papua ini mandiri adalah mandiri benih, sehingga kegiatan pendampingan pengembangan benih sumber ini menjadi kegiatan utama kami dan juga ada kegiatan pengembangan hilirisasi komoditas padi, kakao, dan tanaman hortikultura” ungkap Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Papua Badan Litbang Pertanian Kementan.

Bukan bualan, beliau merujuk pada hasil nyata dari lima petani yang berada di Kampung Koya Barat binaan BPTP Papua bahwa program itu tengah berjalan sesuai yang diharapkan.

Baca Juga: Begini Pengakuan Luhut Sewaktu Masih Menjadi Anggota Militer

“Alhamdulillah produksinya 7 sampai 8 ton per hektar. Kalau untuk benih, didapat 4 ton per hektar. Benih yang kita kembangkan Inpari 30, Inpari 32, dan Siliwangi. Harga gabah kering giling Rp7 ribu per kilogram,” tutupnya.***

Halaman:

Editor: Bee Benn

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah