Network
PORTAL PAPUA BARAT – Seorang mahasiswi Universitas Brawijaya, Malang ditemukan meninggal dunia di pusara sang ayah di Dusun Sugihan, Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto pada Kamis, 2 Desember 2021.
Kematian ini terjadi diduga karena kekasihnya yang tidak bertanggung jawab atas kehamilannya dan memintanya melakukan aborsi. Hal inilah yang membuat wanita cantik berusia 23 tahun merasa sangat depresi sehingga harus mengakhiri hidupnya dengan meminum racun.
Pelaku yang adalah kekasihnya sendiri merupakan seorang anggota Polri bernama Bripda Randy Bagus yang bertugas di Polres Pasuruan. Dalang meninggalnya Novia Widyasari Rahayu ini tidaklah sangat manusiawi.
Baca Juga: Diduga KKB Pimpinan Lamek Taplo Jadi Dalang Terbakarnya Gedung SMAN 1 Oksibil
Dirinya yang memaksakan kekasihnya, Novi untuk meminum pil Cytotec agar dapat menggugurkan kandungannya. Tindakan nekat dari pria yang ayahnya seorang anggota dewan ini telah terjadi selama dua kali.
Untuk yang kedua kalinya inilah yang membuat mahasiswi Prodi Bahasa Inggris itu merasa tertekan dan depresi sehingga rela mengakhiri hidupnya.
Sebagaimana dilansir oleh Portal Papua Barat dari Priangan Timur News dengan judul “Mengenal Cytotec, Obat Penggugur Kandungan yang Digunakan Nov” menyatakan bahwa Cytotec adalah obat yang digunakan untuk mencegah tukak lambung akibat meminum obat-obatan nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs).
Baca Juga: Sebuah Angkot di Medan Tertabrak Kereta Api, Sopir yang Selamat Menjadi Amukan Massa
Berdasarkan sumber medicinenet.com, dijelaskan bahwa NSAIDs dapat membuat seorang wanita mengalami kesakitan di perut dan pendarahan hebat. Tidak hanya itu, efek samping lainnya bisa membuat seorang wanita mengalami gagal ginjal dan gagal hati.
