Network
PORTAL PAPUA BARAT - Mengingat meningkatnya kasus Covid-19 tipe Sars-CoV-2 di Depok, Jawa Barat, Dr. dr. Astuti Giantini, Direktur Utama Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) menyampaikan RSUI akan menambah jumlah tempat tidur untuk perawatan pasien yang terkena infeksi Covid-19.
Sebanyak 66 tempat tidur telah disiapkan RSUI untuk pasien yang terinfeksi Covid-19. Dari 66 tempat tidur tersebut terdapat 8 tempat tidur dengan kategori perawatan intensif, 50 tempat tidur di ruang isolasi dengan tekanan negatif, kemudian ada unit perawatan intensif neonatal berjumlah satu tempat tidur, serta instalasi gawat darurat berjumlah tujuh tempat tidur.
“Dengan adanya lonjakan kasus harian Covid-19, khususnya di Kota Depok, maka sebagai langkah antisipasi kami bergerak cepat melakukan penambahan kapasitas bed (tempat tidur) di lantai 11 dengan jumlah 25 bed,” ungkap Astuti Giantini yang dikutip Portal Papua Barat dari Antara, Sabtu.
Baca Juga: Putaran Kedua Proliga 2022, Jakarta Elektrik PLN Hadapi Bandung bjb Tandamata
Tentunya penambahan itu dilakukan secara bertahap yang akan dimulai pada hari ini, Sabtu, 19 Februari 2022 dengan berdasarkan kondisi pasien yang terpapar Covid-19 yang juga mengacu pada gejala yang dialami sesuai dengan tata laksana Kementerian Kesehatan.
Astuti juga menuturkan bahwa orang yang terpapar Covid-19 tidak mengalami gejala atau mengalami gejala ringan hingga sedang dihimbau untuk dapat melakukan isolasi mandiri atau isolasi terpusat yang khusus dipersiapkan bagi pasien Covid-19.
“Penambahan ruang perawatan Covid-19 diperuntukkan bagi pasien yang memang memerlukan perawatan lebih lanjut atau mengalami gejala yang berat sehingga perlu dilakukan perawatan intensif, seperti pasien-pasien (dengan) komorbid,” ucap Astuti.
Baca Juga: Mulai dari Pilek hingga Kelelahan, Simak 5 Gejala Umum Omicron yang Harus Diketahui
Untuk diketahui, RSUI saat ini sebanyak 89 persen tempat tidur isolasi telah digunakan pasien terpapar Covid-19. Kemudian, sebanyak 71 persen tempat tidur unit perawatan intensif telah digunakan pasien terpapar Covid-19.***
