Network
PORTAL PAPUA BARAT - Sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menanggapi kemajuan zaman secara stabil dan berkelanjutan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) berkolaborasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meluncurkan Dana Indonesiana.
Menteri Keuangan (Menkeu) setmengungkapkan dana tersebut seperti celengan karena Dana Indonesian merupakan dana abadi yang tidak dipergunakan untuk kebutuhan lainnya, kecuali pendanaan kegiatan ekspresi budaya.
Dan dana tersebut akan terus ditambah tiap tahunnya dan diakumulasikan dari tahun ke tahun.
Baca Juga: Adnan/Mychelle Tumbang di 16 Besar, Nova Widianto: Masih Ragu Hadapi Lawannya
“Sebagai salah satu mekanisme untuk mengelola dana pendidikan termasuk di dalamnya kebudayaan kita membangun dana abadi ini. Filosofi dana abadi adalah mengamankan agar dana yang setiap tahun kita alokasikan tidak hangus di akhir tahun, bisa dimasukkan dalam sebuah celengan/wadah. Kalau di dalam mekanisme negara celengan itu namanya BLU, ini kita buatkan celengan namanya LPDP. Jadi setiap tahun kita taruh disini dananya,” ungkap Sri Mulyani yang dikutip Portal Papua Barat dari, setkab.go.id, Jumat.
Dana Indonesiana tersebut sudah dimulai sejak 2020 dan Kemenkeu telah mengalokasikan Rp1 triliun dan di tahun 2021 Kemenkeu juga memasukan kembali dana sebanyak Rp2 triliun. Kini, total keseluruhan dana tersebut sebanyak Rp3 triliun.
“Dengan sekarang terbentuknya Dana Indonesiana ini, kita akan mampu untuk memenuhi janji Bapak Presiden untuk mencapai Rp5 triliun. Tahun depan kita harapkan akan bisa di replenish diisi lagi sehingga mencapai Rp5 triliun,” ujar Menke itu.
Jika Dana Indonesiana tersebut akan digunakan maka harus ditata kelola dan dipertanggungjawabkan dengan baik dan transparan.
