PORTAL PAPUA BARAT — Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan Maudy Ayunda untuk menjadi juru bicara (jubir) Presidensi G20. Namun penunjukan jubir Maudy Ayunda tersebut menuai berbagai polemik.
Jubir Kementerian Komunikasi Dedy Permadi, mengungkapkan penunjukan Maudy Ayunda menjadi jubir Presidensi G20 juga bisa menjangkau generasi milenial.
“Ia terpilih sebagai sosok yang dapat menjangkau masyarakat luas, khususnya generasi milenial dan Gen Z,” kata Dedy.
Sementara itu, peneliti politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Wasisto Raharjo Jati menilai penunjukan penyanyi muda sebagai jubir Presidensi G20 Indonesia itu akan tepat ketika membahas tentang pemuda.
“Penunjukkan MA (Maudy Ayunda) akan tepat kalau itu di bagian tema konferensi tertentu misalnya youth and peacebuilding dalam G20 ini,” ungkapnya.
Terlebih sambung dia, Presidensi G20 saat ini berada di situasi global yang terpolarisasi karena dampak invasi Rusia ke Ukraina.
Baca Juga: Politisi Muda Tsamara Amany Mundur dari PSI, Begini Alasannya
“Dalam konteks ini tentu perlu juru bicara yang punya jam terbang tinggi di level diplomasi global,” sambung dia.