Lawan Stigma Tabu, Puan Pualam Pamerkan Karya ‘Bulan Datang Bulan’

- 30 Juli 2022, 09:34 WIB
Salah satu karya Bulan Datang Bulan dari Kolektif Puan Pualam di Pameran Asana Bina Seni 2022 di Taman Budaya Yogyakarta
Salah satu karya Bulan Datang Bulan dari Kolektif Puan Pualam di Pameran Asana Bina Seni 2022 di Taman Budaya Yogyakarta /TITO SUROSO/

PORTAL PAPUA BARAT — Lawan stigma tabu mengenai menstruasi, Kolektif Puan Pualam suguhkan karya ‘Bulan Datang Bulan’ di Pameran Asana Bina Seni 2022. Puan Pualam mengambil tema Bulan Datang Bulan ini merupakan representasi dari apa yang dirasakan oleh semua anggota Kolektif Puan Pualam.

“Karena 9 anggota permpuan semua, jadi kami memilih tema yang sesuai dan tentunya yang kami alami dahulu yakni tentang kebutuhan perempuan, menstruasi. Kalau kami mengangkat isun yang belum atau tidak kami rasakan, itu terlalu berat,” ungkap perwakilan Puan Pualam Agustin yang diterima Portal Papua Barat, Kamis 28 Juli 2022.

Berangkat dari pengalaman kebutuhan dalam siklus menstruasi yang kemudian membentuk kesan di realitas kehidupan, Puan Pualam berupaya merombak ‘pemahaman umum’ mengenai menstruasi.

Baca Juga: Mengenal Sepintas Sekolah Konservasi Tambrauw yang Dikelola YM2P

Karena menurut Agustin, menstruasi adalah hal yang tabu dibicarakan di masyarakat Indonesia ini. Bahkan dalam tradisi keagamaan ada yang melarang untuk tidak melakukan peribadatan ketika perempuan mengalami menstruasi.

“Itu sudah jadi konteks budaya yang masih berjalan sampai sekarang. Padahal, menstruasi itu hal yang biologis dan semua perempuan yang memiliki rahim mengalami menstruasi. Tapi kenapa masih dianggap sesuatu yang tabu,” ujar Agustin.

Dengan melalui karya Puan Pualam, Bulan Datang Bulan ini, masyarakat sadar untuk bisa melihat perihal menstruasi secara luas.

Baca Juga: ‘Perjamuan Khong Guan’ Joko Pinurbo Menggambarkan Indonesia

“Khususnya buat masyarakat milenial sekarang, tidak mungkin mereka akan seterusnya kolot. Bagaimana masyarakat itu melihat sebuah menstruasi secara luas. Terkait dengan budayanya dan sosialnya,” kata Agustin.

Halaman:

Editor: Tito Suroso


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah