Mahasiswa FMIPA UI Ciptakan Energi Biogas Terbaru dari Sampah Organik Tanaman Selada Air

- 31 Mei 2022, 11:46 WIB
Tim mahasiswa FMIPA UI raih penghargaan Best Poster Paper Competition MARS9  yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta.
Tim mahasiswa FMIPA UI raih penghargaan Best Poster Paper Competition MARS9 yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta. /ANTARA

Ia menjelaskan bahwa pembentukan biogas dengan P. stratiotes sebagai bahan dasar diawali dengan pre-treatment untuk menghilangkan pengotor.

Di bawah bimbingan Saifudin tersebut, tim menuangkan ide gagasan berjudul Utilization of Pistia stratiotes L. Biogas As Renewable Energy Source ke dalam sebuah paper ilmiah yang turut disajikan dalam bentuk poster dan video dengan konten visual yang menarik dan mudah dipahami publik.

Baca Juga: BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Kilat dan Angin Kencang pada Senin, 30 Mei 2022

Saifudin menerangkan bahwa pendekatan alternatif berupa energi terbarukan dapat menjadi solusi, salah satunya dengan menggunakan biogas dari biomassa tanaman, seperti Pistia stratiotes.

Kandungan hemiselulosa P. stratiotes berperan sebagai substrat dalam proses fermentasi, sehingga menghasilkan gas metana (CH4), yang diketahui merupakan komponen utama biogas.

Sejak 1980 hingga sekarang, menurutnya, penelitian terkait produksi biogas menggunakan P. stratiotes telah mengalami berbagai perkembangan terkait potensi serta metode produksinya, tetapi memiliki kesenjangan informasi (information gap) terkait metode manakah yang terbaik, serta pengaplikasiannya di lanskap masyarakat.

Baca Juga: Perubahan Iklim Picu Krisis Ekonomi Global, BMKG: Gotong-royong Bangun Sistem Peringatan Dini

Selanjutnya, dilakukan proses anaerobic digestion yang merupakan serangkaian proses fermentasi.

Proses ini dapat dilakukan dengan berbagai variasi metode, yakni batch, continuous, photofermentation, separate hydrolysis and fermentation (SHF), dan semi-batch. Proses-proses tersebut akan menghasilkan produk utama biogas, yakni gas metana (CH4), karbon dioksida (CO2), dan produk sampingan lainnya.

"Di antara kelima metode tersebut, tim menyimpulkan bahwa semi-batch lah yang merupakan metode paling baik dalam menghasilkan biogas untuk aplikasi skala besar. Selain aplikatif, kami menilai metode semi-batch dapat memenuhi nilai keekonomian sehingga tidak membebankan masyarakat jika nanti gas yang diproduksi sudah siap didistribusikan," ujarnya.

Halaman:

Editor: Elvis Romario

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x