PORTAL PAPUA BARAT – Seperti yang kita ketahui, varian Covid-19 Omicron merupakan satu-satunya varian virus corona yang paling berbahaya dibandingkan dengan varian Beta dan Delta.
Varian Omicron yang berasal dari Afrika Selatan sekarang telah terkonfirmasi di banyak negara, salah satunya di Indonesia.
Dalam penelitian yang tengah dikerjakan, para peneliti mempelajari bahwa gejala pasien Omicron sering kali terjadi pada malam hari.
Baca Juga: Tsitsipas Mundur dalam Turnamen ATP Cup Karena Cedera Siku
Melansir dari Pikiran Rakyat, Senin, gejala-gejala yang paling umum terjadi pada pasien Omicron ialah keringat malam, tenggorokan gatal, batuk kering secara terus-menerus. Fakta baru ditemukan, gejala baru selain yang disebutkan ialah kelumpuhan tidur.
Dijelaskan, kelumpuhan tidur dapat menyebabkan seseorang tidak dapat bergerak atau berbicara dan bahkan, menyebabkan halusinasi.
“Ini bisa menakutkan tetapi tidak berbahaya dan kebanyakan orang hanya akan mendapatkannya sekali atau dua kali dalam hidup mereka,” ungkap NHS seperti dikutip dari Pikiran Rakyat oleh Portal Papua Barat, Senin.
Baca Juga: Timnas Indonesia Gagal Meraih Juara Usai Ditahan Imbang oleh Thailand Pada Final Piala AFF
Menurut pihak NHS, orang yang mendapatkan kelumpuhan tidur membuat otot-otot tdak dapat digerakkan.