Terungkap Dalam Penelitian Israel, Vaksin Booster Dapat secara Signifikan Melawan Varian Baru Omicron

- 13 Desember 2021, 20:44 WIB
Ilustrasi - Vaksin booster dikabarkan mampu melawan varian Omicron. Terbukti dalam penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Israel.
Ilustrasi - Vaksin booster dikabarkan mampu melawan varian Omicron. Terbukti dalam penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Israel. /Pixabay/HakanGERMAN

PORTAL PAPUA BARAT - Kabar baik datang dari negara Israel melalui para ilmuwan di sana yang menemukan dalam penelitian mereka bahwa vaksin booster dari Pfizer/BioNTech secara signifikan dapat melawan varian baru Omicron.

Penelitian yang berlangsung di Laboratorium Virologi Pusat Kementerian Kesehatan tersebut diujikan kepada 20 orang pasien yang telah mendapatkan booster sebulan sebelumnya sambil membandingkan dengan 20 pasien yang telah menerima vaksin dosis dua 6 bulan sebelumnya.

Hasilnya menakjubkan bahwa pasien yang telah mendapatkan vaksin dosis dua tidak memiliki kemampuan pada varian baru Omicron.

Baca Juga: Jember Dihantam Gempa Berkekuatan 5,3 SR, Tidak Berpotensi Tsunami, BPBD: Tetap Harus Waspada

“Orang yang menerima dosis kedua 5 atau 6 bulan yang lalu tidak memiliki kemampuan netralisasi terhadap Omicron. Sementara mereka memiliki beberapa melawan Delta (strain),” ungkap Direktur Unit Penyakit Menular Sheba, Gill Regev-Yochay kepada Reuters, sebagaimana dikutip oleh Portal Papua Barat, Senin.

Beliau menyampaikan bahwa hasil yang tampak dari pemberian vaksin booster kepada 20 pasien yang lainnya menunjukkan hasil yang sangat memuaskan.

Antibodi bereaksi dengan baik dan mampu melawan varian baru yang jauh lebih berbahaya dari varian Beta dan Delta.

Baca Juga: Membatasi Aktivitas Penjualan Rokok, Selandia Baru Tetapkan Undang-Undang

“Kabar baiknya adalah dengan dosis booster meningkat sekitar seratus kali lipat. Ada perlindungan yang signifikan dari dosis booster. Ini lebih rendah dari kemampuan netralisasi terhadap Delta, sekitar empat kali lebih rendah,” jelasnya.

Halaman:

Editor: Bee Benn

Sumber: Reuters


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah