Amerika Serikat Enggan Memberlakukan Lockdown di Saat Lonjakan Covid-19 Makin Tinggi, Ini Alasannya

- 24 November 2021, 07:05 WIB
Amerika Serikat enggan memberlakukan lockdown, metode vaksinasi dan booster yang ditempuh
Amerika Serikat enggan memberlakukan lockdown, metode vaksinasi dan booster yang ditempuh /Pixabay.com/geralt

PORTAL PAPUA BARAT - Amerika Serikat (AS) akhir-akhir ini mengalami lonjakan kasus Covid-19 menjadi 92.800 per hari dari minggu sebelumnya. Bahkan, kasus meninggalnya pasien Covid-19 di Negeri Paman Sam itu juga mengalami kenaikan sebanyak 6 persen menjadi 5.600 per hari.

Hal ini juga dilihat dari banyaknya anak muda yang belum divaksin. Terdapat 12 juta remaja di sana yang belum mendapatkan vaksin penuh sebagaimana  diungkapkan oleh Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS Rochelle Walensky. Hal ini tentu sangat memprihatinkan kehidupan di AS.

Seperti dilansir oleh Portal Papua Barat dari Bandung Raya, Rabu, pemerintah AS enggan memberlakukan penguncian atau lockdown. Bagi mereka, ada cara lain yang jauh lebih ampuh dalam menanggani lonjakan kasus Covid-19 tersebut.

Baca Juga: Satu Panggung Bersama Slank, Dul Jaelani Berterima Kasih kepada Kekasihnya, Tissa Biani

Koordinator tanggapan Covid-19 Gedung Putih Jeff Zients mengungkapkan, pemerintah AS akan lebih fokus dan serius untuk memberikan vaksinasi kepada anak dan memberikan suntikan vaksin penguat (booster).

“Bahkan, tepat pada Jumat, Sabtu, dan Minggu, kami telah memberikan 3 juta suntikan vaksin booster kepada warga. Satu juta suntikan booster per hari,” tuturnya untuk meyakinkan.

Menurutnya, pemerintah AS tidak menganggap penguncian (lockdown) ialah satu-satunya metode yang tepat. Ada banyak metode yang bisa dilakukan untuk memerangi virus corona.

Baca Juga: Jika Anak Lesti Kejora dan Rizky Billar Cowok, Pasangan Selebriti Ini Siap Jadikan Menantu

“Kami tidak menuju ke arah penguncian. Kami memiliki cara-cara lain untuk mempercepat jalan keluar dari pandemi ini; vaksinasi yang tersedia secara luas, suntikan vaksin penguat, suntikan vaksin anak, pengobatan,” tegas Zients, Senin (22/11).

Halaman:

Editor: Bee Benn

Sumber: Pikiran Rakyat Bandung Raya


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah