Hasil Survei: Kinerja Kemhan yang Dinakhodai Prabowo Subianto Mendapat Rapor Hijau

21 Oktober 2021, 07:35 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto posisi pertama survei Indostrategic jadi pilihan capres 2024 /Instagram/@prabowo

 

PORTAL PAPUA BARAT - Berdasarkan hasil survei, kinerja Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang dinakhodai Prabowo Subianto selama dua tahun terakhir ini mendapat rapor hijau dibandingkan dengan beberapa sektor lain.

Melansir Pikiran Rakyat, Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) membuktikan bahwa kinerja Kemhan telah memberi kepuasan publik di Tanah Air.

Dari hasil survei, sebanyak 61,3% responden menyatakan kinerja bidang keamanan baik/sangat baik.

Baca Juga: Polemik Baim Wong dengan Kakek Suhud Jadi Sorotan, Ahli Tarot: Ada Persaingan

Sementara, responden yang menyatakan sedang sebanyak 24,2%, yang menyatakan buruk/sangat buruk sebanyak 11,8%, dan yang menyatakan tidak tahu/tak menjawab 2,4%.

Hasil ini meningkat dibandingkan survei September 2019, sebelum Prabowo menjabat Menteri Pertahanan.

Ketika itu, hanya 60,4% responden yang menilai kinerja bidang hankam baik/sangat baik.

Baca Juga: Jelang Peparnas XVI 2021 Papua, Ada Rekrutmen Tenaga Relawan, Ini Informasi lengkapnya

Survei SMRC tersebut digelar pada 15-21 September 2021 dengan melibatkan 1.220 responden. Tingkat kesalahan (margin of error) sekitar 3,19% dan kepercayaan (level of confidence) 95%.

Tentu saja kinerja yang baik dari Prabowo Subianto tersebut turut menyokong pemerintah Jokowi-Ma'ruf Amin dalam mendapatkan kepuasan publik dalam dua tahun masa jabatan.

Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi juga menilai, kepuasan publik terhadap kinerja dua tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin tidak lepas dari kinerja Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang dinakhodai Prabowo Subianto.

Baca Juga: Upaya Berantas Pinjol Ilegal, Kominfo Bersama OJK akan Berlakukan Moratorium

Khairul berpendapat, kinerja Prabowo memuaskan dalam menyelesaikan persoalan-persoalan pertahanan keamanan.

"Misalnya terkait modernisasi alutsista (alat utama sistem persenjataan). Kita bicara juga tentang bagaimana menyempurnakan sistem keamanan semesta dengan direalisasikannya komponen cadangan (komcad)," ucapnya di Jakarta, Rabu 20 Oktober 2021, dilansir Pikiran Rakyat.

Khairul menjelaskan, banyak hal yang dikerjakan pemerintah di bidang pertahanan yang sebelumnya tidak dipikirkan oleh pemerintah.

Baca Juga: Pegiat Konten Musik Wajib Tahu, Inilah 3 Trik Jitu Agar Konten Musik Bisa Viral di Medsos

"(Bidang) yang juga mulai diseriusi adalah soal bagaimana membangun basis-basis cadangan logistik strategis (CLS)," sambungnya.

Kemhan kini sedang membangun cadangan logistik strategis melalui Program Lumbung Pangan (Food Estate) di Kalimantan Tengah (Kalteng) dengan membudidayakan tanaman singkong dengan target lahan sebesar 30.000 ha pada 2020-2021.

Masalah-masalah tersebut, menurut Khairul, tidak masuk dalam program pemerintah di bidang hankam pada periode sebelumnya.

Baca Juga: Diduga PT Delta Curang Dalam Pekerjaan Proyek Jalan Makbon Mega  

Negara, sebelumnya dinilai hanya fokus mengurusi alutsista sehingga lupa pada aspek penting lainnya dalam pertahanan negara, yaitu SDM dan logistik.

"Kita sebelumnya berkutat pada isu modernisasi alutsista sehingga lupa menyiapkan soal SDM (sumber daya manusia) dan soal logistik. Ini sekarang, dua tahun terakhir ini, kita lihat wacananya sudah beragam," pungkasnya.***

Editor: Elvis Romario

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler