Aksi Seorang Pria Menendang Sesajen di Semeru, Gus Miftah dan Bupati Lumajang Berikan Tanggapan Keras

- 11 Januari 2022, 21:55 WIB
Seorang pria yang dengan sewenang-wenang telah 'memperkosa' adat istiadat warga setempat dengan menendang dan menghancurkan sesajen di Semeru.
Seorang pria yang dengan sewenang-wenang telah 'memperkosa' adat istiadat warga setempat dengan menendang dan menghancurkan sesajen di Semeru. /Pikiran Rakyat

PORTAL PAPUA BARAT – Beberapa hari ini, ramai di media sosial mengenai seorang pria yang dengan sewenang-wenangnya menendang dan menghancurkan sesajen di Gunung Semeru.

Tindakan pria itu mengundang reaksi para netizen setanah air yang menganggap aksi tersebut telah ‘memperkosa’ budaya atau adat istiadat masyarakat setempat.

Salah satunya datang dari pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman yang turut mengecam tindakan pria itu.

Baca Juga: Dalam Kasus Ujaran Kebencian, Yahya Waloni Dijatuhi Hukuman 5 Bulan Penjara

“Setiap daerah memiliki adat istiadat atau aturan yang berbeda. Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah, jangan suka berbuat curang agar tidak celaka,” kata Gus Miftah seperti dikutip oleh Portal Papua Barat dari Instagram pribadinya @gusmiftah, Selasa.

Gus Miftah menekannya pentingnya setiap orang untuk mengubah cara pandang terhadap sesajen. Bahkan, menurutnya tindakan tak terpuji itu tidak mencerminkan Islam seperti yang dibawa wali songo ke nusantara.

“Pernah nggak ada berpikir membuat itu orang non Islam, atau orang Jawa yang memegang teguh adat istiadatnya? Atau mungkin juga orang Islam yang baru belajar?” tegasnya.

Baca Juga: Bayi yang Lahir di Masa Pandemi Covid-19, Memiliki Keterlambatan Keterampilan Motorik dan Sosial

“Pantaskah cara yang dilakukan seperti itu? Kalau dulu dakwah wali songo sekasar itu, mungkin Islam belum seperti hari ini di nusantara,” pungkasnya demikian.

Halaman:

Editor: Bee Benn

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah