PORTAL PAPUA BARAT - Kasus perpeloncoan dalam sekolah terjadi lagi. Kini, terjadi di SMAN 1 Ciamis dan polisi tengah mengusut kasus dugaan aksi perundungan dan kekerasan dalam kegiatan perpeloncoan yang dinamai dengan ‘Lingkaran Setan’.
Hasil tersebut, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengungkapkan ada 18 siswa yang menjadi korban kasus tersebut.
“Sejauh ini sudah ada enam orang yang diperiksa, terdiri dari dua korban, tiga saksi, dan satu pembina pramuka dari sekolah,” kata Ibrahim Tompo yang dikutip Portal Papua Barat dari Antara, Selasa.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Selasa, 18 Januari 2022: Aquarius Tekad yang Teguh, Pisces Anda akan Sembuh
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim menyampaikan dengan tegas bahwa aksi perundungan dan kekerasan di sekolah harus dihapuskan.
Mengingat bahwa kita hidup di negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
“Itulah alasan mengapa kita harus mengambil garis yang sangat keras, tindakan keras, dan mengambil posisi,” ujar Nadiem Makarim.
Baca Juga: Liga Satu Indonesia di Pulau Bali Memberikan Dampak Positif Bagi Perekonomian Bali
“Kita adalah negara berkebhinekaan, dengan kasih sayang, tapi kekerasan seksual, intorelansi, perundungan, sudah menjadi budaya di dalam sistem pendidikan kita, dan itu harus kita eradikasi,” imbuhnya.***