Jika BUMN Sakit Langsung Tutup Saja Ungkap Jokowi

17 Oktober 2021, 00:48 WIB
Presiden Jokowi saat meresmikan penggabungan PT Pelindo I-IV menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Persero) /Tangkapan Layar YouTube/Sekretariat Presiden

PORTAL PAPUA BARAT - Sejak dunia dilanda pandemi Covid-19, berbagai negara berusaha dengan segenap cara untuk membangun perekonomian negara agar stabilitas negara tidak macet dan terus bertahan.

Hal ini dimaksudkan agar negara tersebut tidak semakin terpuruk tetapi juga dapat bersaing secara kompetitif di tengah wabah virus corona. Sebagaimana yang dikehendaki oleh Presiden Joko Widodo saat memberikan pengarahan kepada para direktur BUMN di Kabupaten Manggarai 14 Oktober lalu.

Dalam unggahan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu 16 Oktober 2021, Jokowi menyampaikan bahwa salah satu alasan Indonesia belum dapat bersaing secara global karena selalu diberikan proteksi Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada BUMN yang sedang sakit.

Baca Juga: Simaklah Dua Metode untuk Cegah Kanker Payudara Sejak Dini

“Sakit tambahi PMN, sakit suntik PMN. Maaf, terlalu enak sekali dan akhirnya itu yang mengurangi kompetisi. Bersaing nggak berani, mengambil resiko nggak berani,” ungkap Jokowi sembari menggelengkan kepalanya sebagaimana dikutip Portal Papua Barat dari Bandung Raya, Minggu.

Bahkan, Jokowi dengan tegas mengatakan bahwa jika masih ada BUMN yang sakit mending berhenti, tidak usah beroperasi.

“Kalau Pak Menteri (Erick Thohir) sampaikan pada saya. ‘Pak ini ada seperti ini perusahaan kondisinya, BUMN’, kalau saya langsung, tutup saja! Nggak ada diselamatkan, gimana kalau sudah kayak gitu,” tegas Presiden RI itu.

Baca Juga: Barcelona Terpuruk di Laliga Spanyol, Eks Presiden Barcelona: Melepas Messi adalah Kesalahan

Jokowi menjelaskan perhatian kita bukan pertama-tama kepada BUMN yang sedang sakit yang memerlukan PMN tetapi BUMN yang semestinya bangkit dan bersaing secara internasional.

“Lupakan Pak Menteri (BUMN) yang namanya proteksi-proteksi itu. Yang ini mau kita bawa BUMN ini go global. Bersaing di internasional,” pungkasnya.

Melihat kondisi dunia sekarang ini, setiap negara mau tidak mau harus responsif membuat perubahan agar bisa beradaptasi dengan kehidupan di kala pandemi Covid-19.

Baca Juga: Merasa Berbeda, Beginilah Kisah Para Pengungsi Afghanistan di Korea Selatan

“Dunia sudah kayak gini, revolusi industri 4.0, distrupsi teknologi, ada pandemi, dan kalau saudara-saudara tidak merespons dari ketidakpastian ini dengan adaptasi secepat-cepatnya,” tutup Jokowi.***

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Bandung Raya dengan judul Jokowi Geleng-gelengkan Kepala Soal BUMN: Sakit Disuntik PMN, Enak Sekali

Editor: Bee Benn

Sumber: Pikiran Rakyat Bandung Raya

Tags

Terkini

Terpopuler