PORTAL PAPUA BARAT - Sejak dunia dilanda pandemi Covid-19, berbagai negara berusaha dengan segenap cara untuk membangun perekonomian negara agar stabilitas negara tidak macet dan terus bertahan.
Hal ini dimaksudkan agar negara tersebut tidak semakin terpuruk tetapi juga dapat bersaing secara kompetitif di tengah wabah virus corona. Sebagaimana yang dikehendaki oleh Presiden Joko Widodo saat memberikan pengarahan kepada para direktur BUMN di Kabupaten Manggarai 14 Oktober lalu.
Dalam unggahan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu 16 Oktober 2021, Jokowi menyampaikan bahwa salah satu alasan Indonesia belum dapat bersaing secara global karena selalu diberikan proteksi Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada BUMN yang sedang sakit.
Baca Juga: Simaklah Dua Metode untuk Cegah Kanker Payudara Sejak Dini
“Sakit tambahi PMN, sakit suntik PMN. Maaf, terlalu enak sekali dan akhirnya itu yang mengurangi kompetisi. Bersaing nggak berani, mengambil resiko nggak berani,” ungkap Jokowi sembari menggelengkan kepalanya sebagaimana dikutip Portal Papua Barat dari Bandung Raya, Minggu.
Bahkan, Jokowi dengan tegas mengatakan bahwa jika masih ada BUMN yang sakit mending berhenti, tidak usah beroperasi.
“Kalau Pak Menteri (Erick Thohir) sampaikan pada saya. ‘Pak ini ada seperti ini perusahaan kondisinya, BUMN’, kalau saya langsung, tutup saja! Nggak ada diselamatkan, gimana kalau sudah kayak gitu,” tegas Presiden RI itu.
Baca Juga: Barcelona Terpuruk di Laliga Spanyol, Eks Presiden Barcelona: Melepas Messi adalah Kesalahan
Jokowi menjelaskan perhatian kita bukan pertama-tama kepada BUMN yang sedang sakit yang memerlukan PMN tetapi BUMN yang semestinya bangkit dan bersaing secara internasional.