Perempuan Afghanistan Tidak Bekerja dan Bersekolah, PBB: Taliban Sudah Melanggar Janjinya

- 15 Oktober 2021, 00:18 WIB
Sekjen PBB, Antonio Guterres.
Sekjen PBB, Antonio Guterres. /Instagram.com/@antonioguterres

PORTAL PAPUA BARAT - Pasca Afghanistan diduduki oleh Taliban sebagai penguasa baru, banyak negara di dunia tidak memberikan simpati mengenai hal itu. Salah satu alasannya karena mereka merasa khawatir atas sikap Taliban kepada hak perempuan di sana.

Untuk itu, Taliban sempat berjanji untuk tidak memperlakukan perempuan sebagai nomor dua dalam tatanan sosial di sana. Namun, realitasnya justru bertentangan.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sangat kecewa atas Taliban yang tidak menepati janjinya kepada dunia.

Baca Juga: Penyakit Trigeminal Neuralgia Salah Satu Penyebab Bunuh Diri, Begini Penjelasannya

“Saya sangat khawatir melihat janji yang dibuat untuk perempuan dan anak perempuan Afghanistan oleh Taliban dilanggar,” ungkap Antonio Guterres sebagaimana dikutip oleh Portal Papua Barat dari Bekasi, Kamis (14/10).

Sekjen PBB itu sangat berharap kepada Taliban tidak hanya menepati janji mereka tetapi lebih dari itu memberi perhatian yang adil dan beradab kepada perempuan sebagai hak mereka.

“Saya sangat mengimbau Taliban untuk menepati janji mereka kepada perempuan dan anak perempuan dan memenuhi kewajiban mereka di bawah hukum hak asasi manusia dan kemanusiaan internasional,” harap Guterres dalam pidatonya di New York, Senin (11/10).

Baca Juga: Cetak 2 Gol pada Laga Final, Ricky Ricardo Cawor Sukses Samai Rekor Boaz Salosa.

Beberapa fakta sosial yang menyedihkan, Taliban telah memberikan ultimatum kepada perempuan di Afghanistan untuk tidak menempuh pendidikan (sekolah). Berbeda dengan para pria yang diperbolehkan pergi ke sekolah untuk mendapatkan pendidikan.

Halaman:

Editor: Bee Benn

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah