PORTAL PAPUA BARAT - Setelah 14 hari lamanya dilakukan pencarian, sejak dinyatakan hilang pada Kamis 26 Mei 2022 lalu, akhirnya jenazah anak sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz akhirnya berhasil ditemukan.
Melansir Antara, jenazah Emmeril ditemukan pada Rabu, 8 Juni 2022 pagi waktu Swiss, pada pukul 6.50 waktu setempat di cekungan luapan bendungan Engehalde di Bern, Swiss.
Duta Besar RI (Dubes RI) di Swiss Muliaman Hadad pun menjelaskan, pihak kepolisian langsung menyampaikan kabar mengenai informasi temuan jasad Emmeril tersebut kepada keluarga di kantor KBRI Bern.
Baca Juga: Kasad Minta 948 Bintara Otsus Mengabdi demi Membangun Tanah Papua Lebih Baik Lagi
Untuk memastikan bahwa jenazah yang ditemukan tersebut merupakan jenazah Emmeril, tim forensik kepolisian segera melakukan identifikasi dan penelusuran DNA.
Alhasil, pada Kamis, 9 Juni 2022 siang waktu Swiss, jasad yang ditemukan di bendungan tersebut terkonfirmasi sebagai Emmeril.
"Sesuai prosedur yang berlaku, tim forensik kepolisian segera melakukan identifikasi dan penelusuran DNA untuk memastikan jasad yang ditemukan itu adalah benar ananda Eril," kata Muliaman dalam jumpa pers secara virtual dari Bern, Kamis, dikutip dari Antara, Jumat, 10 Juni 2022.
Baca Juga: Terlibat Penyalahgunaan Amunisi, Praka AKG dan Prada YW Bakal Disanksi Tegas TNI AD
"Pada Kamis 9 Juni 2022 siang waktu Swiss, pihak kepolisian menyampaikan konfirmasi bahwa hasil tes DNA jasad yang ditemukan kemarin adalah ananda Emmeril Kahn Mumtaz atau Eril," tambahnya.
Pencocokan DNA itu dilakukan dengan sampel yang diambil dari Ridwan Kamil dan sang ibu, Atalia Praratya yang sempat datang ke Bern untuk menyaksikan proses pencarian.
Baca Juga: Cari Tahu Penyebab Jatuhnya Helikopter Bell 412 SP di Mimika, KNKT Bawa Black Box ke Jakarta
Muliaman pun mengatakan bahwa pihak KBRI Bern akan mengawal proses kepulangan (repatriasi) jenazah Eril hingga tuntas.
"KBRI akan terus mendampingi keluarga dalam persiapan dan proses pengurusan repatriasi ananda Eril hingga tiba di Tanah Air," ujarnya.**