Network
PORTAL PAPUA BARAT - Program Guru Penggerak rupanya sudah banyak diminati para guru di Indonesia sejak diluncurkan pada Juli 2020 sebagai Merdeka Belajar Episode 5.
Hinga September 2021 ini, Program Guru Penggerak sudah memiliki tiga angkatan dengan jumlah 2.800 guru per angkatan.
Angkatan pertama telah lulus seusai menjalani pendidikan selama sembilan bulan dalam Program Guru Penggerak.
Baca Juga: Kekerasan KKB Terhadap Nakes di Kiwirok, Begini Tanggapan Komnas HAM
Direktur Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan, Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Praptono, mengatakan bahwa meskipun dilakukan seleksi yang ketat, antusias para guru tetap tinggi untuk mendaftar sebagai Guru Penggerak.
“Setelah kita berjibaku menyosialisasikan, ternyata luar biasa. Kita punya guru dari berbagai pelosok daerah yang sangat antusias," kata Praptono dalam Silaturahmi Merdeka Belajar episode ketujuh yang diselenggarakan secara virtual, pada Kamis, 16 September 2021 lalu di Jakarta.
"Angkatan pertama kita terdiri dari 56 kabupaten dari seluruh Indonesia, dan alhamdulillah respons dari masyarakat dari angkatan 1 ke 2, 2 ke 3, dan ketika kita melakukan seleksi untuk angkatan ke-4, luar biasa minat guru kita untuk menjadi Guru Penggerak,” sambung Praptono.
Baca Juga: Berkat Gerakan Literasi Nasional, Angka Buta Aksara di Indonesia Turun Setiap Tahun
Praptono menjelaskan bahwa guru yang mendaftar untuk menjadi Guru Penggerak tidak hanya berada di wilayah perkotaan, melainkan berasal dari berbagai daerah, antara lain Lampung, Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur, hingga Sorong di Papua Barat.
