Pacu Minat Menulis Masyarakat, Perpusnas Gandeng Duta Baca Daerah sebagai Teladan

- 25 September 2021, 15:54 WIB
Wahyu dan Riski sedang belajar menulis di utara Sendang Drajat
Wahyu dan Riski sedang belajar menulis di utara Sendang Drajat /Tranggalek Media/Rendi

 

PORTAL PAPUA BARAT - Sebagai upaya memacu minat menulis masyarakat Indonesia serta menguatkan ekosistem literasi, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menggandeng duta baca setiap daerah sebagai teladan.

Perpusnas berharap kolaborasi program penguatan minat menulis masyarakat yang dilakukan bersama duta baca ini dapat menginspirasi masyarakat untuk menumbuhkan budaya menulis.

Baca Juga: Dinilai Terlalu Menekankan Aspek Kognitif, PGRI Minta Kemendikbudristek Tinjau Ulang Seleksi PPPK

"Dengan menggandeng duta baca sebagai teladan, Perpusnas berharap kolaborasi program penguatan budaya menulis yang dilakukan bersama duta baca dan pegiat literasi banyak menginspirasi masyarakat,” kata Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpusnas, Adin Bondar dalam siaran pers Perpusnas di Jakarta, Sabtu, 25 September 2021, dilansir dari Antara.

Namun, menurut Bondar, untuk mengembangkan minat membaca serta penguatan ekosistem literasi, tidak cukup hanya dengan modal membaca.

Diperlukan juga penguatan sistem perbukuan dan konten literasi, serta peningkatan akses perpustakaan berbasis inklusi sosial.

Baca Juga: Vokal Suarakan Isu Papua, 5 Aktivis HAM Ini Disebut PBB Menerima Intimidasi dan Kekerasan

“Penguatan ekosistem literasi tidak cukup dengan modal membaca. Perlu ada juga penguatan sistem pembukuan dan konten literasi serta peningkatan akses perpustakaan berbasis inklusi sosial," tutur Bondar.

Di samping itu, duta baca Indonesia Gol A Gong mengatakan bahwa pegiat literasi, penulis lokal, dan duta baca daerah sebenarnya bisa menjadi penggerak upaya menumbuhkan budaya menulis.

Namun, menurut dia, selama ini belum banyak duta baca daerah yang punya keahlian menulis dan menghasilkan karya tulis.

Baca Juga: 50 Tahun Lebih Indonesia Batasi Jurnalis Asing dan Pemantau HAM ke Pulau Papua, Simak Penjelasannya

Di lain pihak, Pendiri Benny Institute, Benny Arnas juga mengemukakan bahwa akan lebih baik kalau para duta baca daerah selain banyak membaca dan punya banyak pengetahuan tentang buku juga punya kemampuan menulis.

Benny menyebut pandemi COVID-19 sebagai kesempatan bagi para penikmat buku untuk lebih banyak membaca serta mulai menulis.

Baca Juga: Melirik Tragedi Biak Berdarah, Begini Salah Satu Alasan Papua Minta Referendum

Hal ini tentu mengindikasikan bahwa tumbuh kembangnya minat menulis di kalangan masyarakat sangat bergantung pada kemampuan atau keahlian yang dimiliki oleh para duta baca di setiap daerah.

Kematangan membaca dan menulis dari duta baca daerah menjadi tumpuan sekaligus harapan bagi pengembangan budaya membaca maupun menulis pada masyarakat Indonesia.***

Editor: Elvis Romario

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah