Untuk Mewujudkan Penerapan Nilai Ekonomi Karbon, Butuh Ahli di MRV, Sri Mulyani: Ini Tantangan

- 16 November 2021, 04:11 WIB
Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati
Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati /Facebook.com/@Sri Mulyani Indrawati

PORTAL PAPUA BARAT - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Kuliah Umum Mahasiswa Youth Camp for Future Leader on Environment via daring, Senin (15/11), menuturkan mengenai pentingnya sistem pengukuran, pelaporan, dan verifikasi yang akuntabel. Sistem ini dikenal juga sebagai MRV (Measurement, Reporting, Verification).

“Yang paling penting ketika bicara CO2 bagaimana memonitor, reporting, dan evaluasi. Siapa yang tahu bahwa produksi CO2 dari PLTU bisa dihitung dari cerobongnya, bagaimana reporting, bukti dan valuasinya, ini yang penting,” ungkap Menkeu Sri Mulyani seperti dikutip Portal Papua Barat dari Antara, Selasa.

Sebagai pembicara dalam kuliah daring tersebut, Sri Mulyani menekankan, dalam penerapan sistem MRV tersebut dibutuhkan orang yang handal pada bidangnya, bukan abal-abal. Ini menjadi tantangan tersebut dalam proses penerapan sistem tersebut.

Baca Juga: Cara Mengetahui NIK Terdaftar, Begini Cara Melakukan Pengecekan NIK Tanpa Harus ke Dukcapil

“Makanya sistem MRV menjadi sangat penting dan butuh orang-orang yang ahli di bidangnya, inilah yang menjadi tantangan,” jelasnya.

Untuk itu, beliau meminta kepada para mahasiswa agar giat belajar, menjadi murid berprestasi dengan semangat yang pantang menyerah.

“Semangat saja tidak akan mencapai tujuan, harus dibutuhkan kompetensi dan kemampuan Anda secara teknis menguasai hal-hal yang berhubungan dengan climate change,” tekan Menkeu dalam proses kuliah itu.

Baca Juga: Ada Dugaan Korupsi atas Pembangunan Gereja Kingmi Mile di Mimika, Empat Orang Saksi Diperiksa KPK

Untuk diketahui, carbon pricing adalah satu dari empat kebijakan inovatif terkini yang dilakukan pemerintah untuk menghadapi tantangan perubahan iklim. Kebijakan dalam penerapan carbon pricing (penerapan nilai ekonomi karbon) yang efektif dan efisien sangat diperlukan untuk dapat mengatasi hal-hal terkait perubahan iklim, terlebih pasca pandemi Covid-19.

Halaman:

Editor: Bee Benn

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x