Wapres Ma’ruf Amin Resmikan Bank Wakaf Mikro di Pesantren Modern Pondok Karya Pembangunan

- 25 Maret 2022, 23:15 WIB
Didampingi Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, Wapres RI Ma’ruf Amin meresmikan pendirian Bank Wakaf Mikro (BWM) Pesantren Modern Pondok Karya Pembangunan.
Didampingi Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, Wapres RI Ma’ruf Amin meresmikan pendirian Bank Wakaf Mikro (BWM) Pesantren Modern Pondok Karya Pembangunan. /setkab.go.id/

PORTAL PAPUA BARAT - Pada Kamis, 24 Maret 2022 di Ciracas, Jakarta, Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin yang didampingi Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso meresmikan pendirian Bank Wakaf Mikro (BWM) Pesantren Modern Pondok Karya Pembangunan.

Untuk diketahui, BWM ini telah dibentuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Bank DKI sejak lima tahun yang lalu dan kini telah ada sebanyak 62 BWM yang tersebar di 20 provinsi di tanah air.

Sebanyak 55 ribu nasabah telah merasakan manfaat kehadiran BWM ini seperti akumulasi penyaluran pembiayaan sampai dengan posisi 22 Maret 2022 mencapai Rp87,2 miliar.

Baca Juga: Vladimir Putin Berencana Hadir di Pertemuan G20, Perdana Menteri Australia Langsung Kontak Presiden Jokowi

Wapres RI Ma’ruf Amin mengatakan adanya BWM ini juga merupakan upaya pemerintah untuk terus berkomitmen membantu mendorong ekonomi masyarakat, terkhusus warga di sekitar pesantren.

“BWM ini salah satu ekosistem dari pengembangan keuangan syariah. Eksistensi BWM tidak berhenti pada penyediaan modal bagi masyarakat kecil yang sulit mengakses lembaga keuangan formal karena berbagai syarat perbankan dan mengenai aturan-aturan. BWM ini sangat sederhana, tidak perlu agunan, tidak perlu sistem kredit yang bankable,” ungkap Wapres RI Ma’ruf Amin sebagaimana yang dikutip Portal Papua Barat dari setkab.go.id, Jumat.

Untuk itu, Wapres berpesan bahwa profesionalitas dalam mengelola BWM harus terus dipertahankan.

Baca Juga: Dokter Citra Amelinda Ungkap Pentingnya ASI Bagi Bayi Makin Lancar di Minggu Ke-3 Bulan Pertama

“Amanah yang diberikan harus dijaga. Modal awal harus dapat dikembangkan bukan justru dihabiskan. Jadi, jangan dikasih modal, habis. Ini penting untuk menjaga kepercayaan dan nama baik pesantren, termasuk kredibilitas pemda setempat,” ungkapnya.

Halaman:

Editor: Tito Suroso

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x