Menjaga Pola Hidup Sehat, dr Masrurotut Daroen: Ubah Kebiasaan Memasak

- 21 Desember 2021, 17:40 WIB
Foto dokter Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara, Masrurotut Daroen
Foto dokter Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara, Masrurotut Daroen /Kolase Portal Pekalongan/RSI Banjarnegara/

PORTAL PAPUA BARAT - Masrurotut Daroen yang merupakan salah satu dokter dari Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara, Jawa Tengah mengajak masyarakat untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Salah satu cara yang harus ditempuh adalah dengan mengurangi makan makanan yang berminyak atau makanan yang dimasak menggunakan minyak goreng, seperti gorengan.

Alumni dari Fakultas Kedokteran Universitas Jendral Soedirman (Unsoed) itu menyatakan bahwa makanan goreng-gorengan jika dikonsumsi berlebihan tidak baik bagi kesehatan manusia karena dapat menyebabkan munculnya berbagai penyakit pada tubuh seperti kardiovaskuler, stroke, dan hiperkolesterolemia.

Baca Juga: Indonesia Melaju ke Semifinal AFF Usai Mengalahkan Malaysia, Ketua Umum PSSI: Jawab Keraguan

“Oleh karena itu, harga minyak goreng yang terus melonjak dalam beberapa waktu terakhir dapat menjadi titik balik bagi kita untuk memperbaiki kesehatan tubuh,” ungkap Masrurotut Daroen seperti yang dikutip Portal Papua Barat dari Antara, Selasa.

Ia mengatakan bahwa adanya penyakit kardiovaskuler, stroke, dan jantung karena adanya tumpukan lemak jenuh dan lemak trans. Dari tumpukan lemak tersebut kemudian memicu peningkatan kolesterol dalam darah.

Masrurotut Daroen yang sering disapa dr Rury itu, juga mengungkapkan bahwa jika mengkonsumusi goreng-gorengan terlalu berlebihan tidak hanya menyebabkan penyakit kardiovaskuler, stroke, dan hiperkolesterolemia saja namun, juga bisa terkena penyakit diabetes tipe 2 dan berisiko terkena kanker.

Baca Juga: Melepasliarkan 4 Ekor Burung Endemik Papua, Kepala BBKSDA: Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita

“Goreng-gorengan yang dilapisi tepung akan lebih tinggi kalorinya, karbohidrat sederhana, serta lemak tidak sehat, sehingga dapat memicu terjadinya kegemukan dan diabetes tipe 2,” kata sang dokter.

Halaman:

Editor: Tito Suroso

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x