Pandemi Covid-19 dan Kebijakan Lockdown Membuat Anak Muda di Inggris Ingin Bunuh Diri

- 28 Desember 2021, 11:51 WIB
Protes massal anti Lockdown dan vaksinasi COVID-19 di Eropa dan Australia yang dilakukan ribuan generasi muda akibat merasa hidupnya tertekan dan dibatasi.
Protes massal anti Lockdown dan vaksinasi COVID-19 di Eropa dan Australia yang dilakukan ribuan generasi muda akibat merasa hidupnya tertekan dan dibatasi. /pixabay.com/niekverlaan

PORTAL PAPUA BARAT – Hampir semua negara di dunia mengambil langkah lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona.

Selain adanya program vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan, lockdown ialah langkah terakhir yang kerap kali diputuskan oleh negara untuk memerangi pandemi Covid-19.

Kebijakan untuk lockdown membuat anak-anak muda di Inggris merasa ingin bunuh diri karena tidak berdaya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Selasa, 28 Desember 2021: Leo Temukanlah Solusi, Virgo Jangan Anggap Sepele

Inggris menyebutnya “Generasi yang hilang” karena berbagai tekanan yang membuat hidup merasa tidak berarti lagi karena adanya pandemi Covid-19 yang membatasi seluruh umat manusia untuk melakukan apapun.

Sebagaimana dikutip Portal Papua Barat dari situs resmi Express melaporkan bahwa 36 persen atau lebih dari sepertiga anak muda di Inggris mengalami kesulitan ekonomi akibat kehilangan pekerjaan.

Baca Juga: Anggun Menyanyikan Lagu Malam Natal Dalam Bahasa Indonesia di Vatikan

Tidak hanya itu, pada tahun lalu, lebih dari seperempat atau 29 persen anak muda dengan rentang usia 18-24 tahun berpikir untuk bunuh diri karena stres yang dialami oleh mereka.

Laporan ini juga diperkuat oleh catatan ilmiah dari farmasi Merck yang menyampaikan bahwa 49 persen orang-orang muda di Inggris benar-benar dilanda stres hebat karena Covid-19.

Halaman:

Editor: Bee Benn

Sumber: Express


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah