Network
PORTAL PAPUA BARAT – Dalam upaya membebaskan generasi penerus dari stunting, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta para pemangku kepentingan untuk menjadikan acuan Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN PASTI) yang telah disusun oleh BKKBN dalam penanganan stunting.
Meskipun dalam tiga tahun terakhir tingkatan jumlah kasus atau prevalensi mengalami penurunan sebesar 6,4 persen, melalui Wapres Ma’ruf Amin, pemerintah menargetkan tahun 2024 prevalensi stunting menurun sebanyak 14 persen.
“Kita menyambut gembira hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, yang menunjukkan keberhasilan penurunan stunting dalam tiga tahun terakhir, yaitu dari 30,8% pada tahun 2018 menjadi 24,4% tahun 2021,” ungkap Wapres Ma’ruf Amin seperti dikutip Portal Papua Barat dari Setkab, Selasa.
Untuk itu, melalui Wapres pemerintah mengajak untuk saling bekerja sama dan berkolaborasi untuk bekerja keras dalam mengatasi stunting.
“Target kita sekarang, angka stunting dapat ditekan hingga 14% pada 2024,” ujarnya.
Tentunya juga berdasarkan lima pilar dari RAN PASTI yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Baca Juga: Surat Menpan RB kepada Menkeu Terkait THR dan Gaji 13, Simak Penerima dan Kapan Pencairannya
“Lima pilar dalam Stranas Stunting yang ditetapkan dalam Perpres 72/2021 harus benar-benar kita laksanakan,” kata Wapres.
