Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Sampaikan Serangan Militer Rusia Tidak Berbeda dengan Tindakan Nazi

- 25 Februari 2022, 20:17 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara saat Rusia memulai invasi penuh ke negaranya sejak Kamis, 24 Februari 2022.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara saat Rusia memulai invasi penuh ke negaranya sejak Kamis, 24 Februari 2022. /Handout via REUTERS

PORTAL PAPUA BARAT – Setelah berminggu-minggu pasukan Rusia berada di perbatasan Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya melakukan invasi militer skala penuh ke Ukraina pada Kamis, 24 Februari 2022.

Melansir Channel News Asia, Jumat, tujuan dari Vladimir Putin melakukan invasi tersebut adalah untuk demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.

Dalam pidatonya Kamis, 24 Februari 2022 waktu setempat, Putin mengatakan bahwa ia memutuskan untuk melakukan operasi militer ini untuk melindungi orang-orang, termasuk warga Rusia yang menjadi sasaran genosida.

Tidak hanya itu, kedekatan Ukraina bersama NATO menjadi salah satu alasan invasi militer Rusia.

Baca Juga: 5 Tanda Awal Penyakit Jantung, Salah Satunya Gusi Berdarah Saat Disikat

Menurutnya, kedekatan tersebut bisa membuat NATO dapat dengan mudah melancarkan rudal ke Rusia.

Bahkan, Rusia sebelumnya telah melayangkan protes ke dunia barat, namun NATO terus berkembang bersama Ukraina apalagi Ukraina telah berjanji untuk bergabung bersama NATO pada tahun 2008 silam.

Menanggapi pidato Putin itu, para analis politik mengklaim bahwa NATO hanya dijadikan alasan bagi Putin untuk menyerang Ukraina.

Baca Juga: Usai Tumbangkan Olympiacos, Atalanta Berhasil Melaju ke Babak 16 Besar Liga Europa

Halaman:

Editor: Bee Benn

Sumber: Channel New Asia


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x