PORTAL PAPUA BARAT – Perang antara Rusia dan Ukraina pecah pada Kamis, 24 Februari 2022 kemarin. Rudal dari Rusia menerobos masuk dalam wilayah Ukraina dan menghancurkan pemukiman warga.
Invasi militer yang dilakukan oleh Rusia mengakibatkan 137 warga sipil meninggal dunia dan sebanyak 136 orang mengalami luka berat serta ringan sebagaimana yang diberitakan dari Channel News Asia, Jumat.
Salah seorang saksi Ukraina menuturkan, dirinya melihat awal peperangan yang dimulai oleh Rusia.
“Helikopter datang dan kemudian pertempuran dimulai. Mereka menembakkan senapan mesin, peluncur granat,” kata Sergiy Storozhuk.
Baca Juga: Adanya Invasi Rusia ke Ukraina, Meutya Hafid Minta Kemlu Siapkan Evakuasi WNI di Ukraina
Seorang guru Ukraina yang berusia 5 tahun mengungkapkan ketakutannya atas Presiden Rusia, Vladimir Putin.
“Tidak pernah, dalam kondisi apapun saya akan tunduk kepada Putin. Lebih baik mati,” teriak Olena Kurilo, salah satu korban yang terkena pecahan kaca dari serangan rudal yang diluncurkan Rusia di Kota Chuguiv.
Merespon tindakan agresif Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan setiap warganya untuk wajib militer berperang membela negaranya.
Baca Juga: 5 Tanda Awal Penyakit Jantung, Salah Satunya Gusi Berdarah Saat Disikat